Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Tas yang Selalu Pulang Penuh.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
------------------------------------------
Baca Juga : Cerpen Anak: Kemeja Koboi
Rani punya adik laki-laki yang masih TK. Namanya Wiwin. Ia suka sekali ikut Ibu atau Rani ke pasar atau ke warung. Ibu Rani punya sebuah tas lipat yang kalau dibuka ukurannya besar. Ibu selalu membawa tas itu kalau belanjaannya banyak di pasar. Wiwin sangat senang kalau diberi tugas membawa tas itu.
Hampir setiap pulang pasar, isi tas itu penuh dengan belanjaan. Jadi, Rani yang membawanya karena Wiwin tidak kuat. Lucunya, Wiwin menamakan tas itu “tas yang selalu pulang penuh”
Baca Juga : Cerpen Anak: Es Krim Meleleh
Suatu hari, Ibu mengeluh sambil memasang benang di mesin jahitnya.
“Oh, Ibu kehabisan kain katun biru. Ibu harus beli lagi supaya gorden jendela rumah kita cepat selesai,” kata Ibu.
“Rani saja yang beli, Bu. Beli di toko Bu Dian, kan?” ujar Rani.
Baca Juga : Lakukan 4 Hal Ini Agar Kucing Tidak Mencakar Barang-Barang di Rumah
“Iya. Tolong belikan, ya, Ran. Ibu mau jahit tepian gorden dulu,” kata Ibu sambil meraih dompetnya di dekat mesin jahit. Ibu mengeluarkan beberapa helai uang dan memberikannya pada Rani.
“Iwin mau ikut Kak Rani, enggak?” tanya Rani.
“Mau, Kak!” seru Wiwin sambil berlari ke dapur.
Baca Juga : Ada Orang yang Wajahnya Mirip tapi Bukan Saudara Kandung, Kok Bisa?
Tak lama kemudian, ia muncul lagi sambil membawa benda kecil seukuran dompet. Itulah tas lipat milik Ibu. Kalau lipatannya dibuka, baru terlihat besarnya. Tas itu selalu terlipat rapi dan disimpan di laci lemari dapur. Wiwin tahu tempatnya.
“Aku bawa tas besar Ibu, ya! Tas yang selalu pulang penuh!” kata Wiwin.
Rani dan Ibu tertawa bersamaan.
Baca Juga : Lakukan 4 Hal Ini Agar Kucing Tidak Mencakar Barang-Barang di Rumah
“Tidak usah, Win. Ibu cuma mau beli tiga meter kain katun. Tidak beli apa-apa lagi,” kata Ibu.
“Iya, Win. Tadi pagi, kan, Ibu sudah belanja!” tambah Rani.
Wiwin tetap ingin membawa tas itu. Ia memberi alasan juga.
“Kalau tas ini ditinggal, dia pasti sedih, Bu!” kata Wiwin lucu.
Baca Juga : Gugup Bisa Menyebabkan Kita Lupa Berbagai Hal, Apa Sebabnya? #AkuBacaAkuTahu
Tas itu berwana merah cerah. Ada gambar kepik-kepik hitam kuning. Wiwin suka tas itu. Namun tentu saja kalau masih kosong, atau isinya tidak berat.
“Bawa ya Bu,” bujuk Wiwin lagi.
Ibu tertawa. “Ya sudah, bawa saja!”
“Tapi kamu yang bawa sendiri, ya,” kata Rani.
Baca Juga : Apakah Panjang Bulu Mata Juga Memengaruhi Fungsinya?
Wiwin mengganguk girang. Ia dan kakaknya pergi melewati halaman depan. Wiwin membawa tas merah dengan gambar kepik kuning hitam itu sambil berbisik,
“Kamu selau pulang dengan isi yang banyak kan? Biarpun kak Rani cuma beli kain, tapi kamu pasti penuh!”
Rani mendengar bisikan adiknya. Ia menahan senyum gelinya.
Baca Juga : Suka Berjalan Tanpa Alas Kaki? Rupanya Ada Manfaatnya, lo!
Rani dan Wiwin tak lama kemudian sudah sampai di pasar. Letaknya memang tak jauh dari rumah mereka. Mereka masuk ke toko kain Bu Dian. Rani membeli tiga meter katun biru. Rani mengijinkan Wiwin membeli beberapa batang cokelat di toko sebelahnya.
Tas besar itu masih terlihat seperti kosong ketika mereka akan pulang. Sebentar lagi, Rani dan Wiwin sudah berada di dekat rumah. Tas ini pasti kecewa kalau cuma berisi sedikit belanjaan, gumam Wiwin.
Saat Rani dan Wiwin berjalan, tiba tiba terdengar suara Tante Mira.
Baca Juga : Tidak Pernah Ada Ular yang Hidup di Pulau Irlandia, Benarkah Begitu?
“Rani… Kamu mau sayur sawi? Bulan ini sawi di kebun tante tumbuh subur sekali! Apa tas belanjaanmu masih cukup?” tanya Tante Mira, teman ibu Rani dan Wiwin.
Tante Mira rajin sekali berkebun. Di halaman rumahnya, ia menanam sayur sawi, wortel, terong dan tomat.
“Tas kami masih kosong, Tante Mira,” kata Rani sambil tertawa. “Lagipula, aku dan Iwin suka sekali makan sawi hijau,” tambah Rani.
Rani mengangguk semangat pada Tante Mira.
Baca Juga : Ada Tanggal Kedaluwarsa di Botol Air Mineral, Apakah Air Mineral Bisa Basi?
“Kata bu Guru, aku harus rajin makan sayuran hijau supaya sehat,” kata Wiwin. “Apa boleh aku petik sendiri sayur sawinya, Tante Mira?” tanya Wiwin semangat.
Tante Mira mengangguk tak kalah semangat. “Ayo, Iwin! Masuk dan gali sendiri ya, sayurannya. Ambil saja sebanyak yang kamu mau,” kata Tante Mira lagi.
Saat melihat tas yang dibawa Iwin, Tante B Mira berkata lagi,
“Wah, tasmu masih kosong … Isi saja yang banyak!”
Baca Juga : Dongeng Anak: Mombi Berbelanja ke Pasar
“Ya betul, Tante Mira! Tas ini memang selalu pulang penuh. Iya, kan, Kak… ” seru Wiwin sambil berlari masuk ke halaman Tante Mira.
“Yaa tentu saja,” kata Rani tertawa.
Pulang ke rumah, Wiwin tetap membawa sendiri tas besar itu. Walau terlihat penuh, namun tidak berat. Wiwin membawanya dengan bangga. Ibu tertawa geli saat melihat Wiwin yang membawa tas itu sambil setengah menyeret, karena terlalu besar.
Baca Juga : 100 Hari Lagi Kita Bisa Melihat Gerhana Bulan Parsial, Seperti Apa?
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Joko
tonton video ini, yuk!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR