Bobo.id - Kepiting, kura-kura, siput, dan kelomang adalah beberapa contoh hewan yang memiliki cangkang yang selalu dibawanya ke mana pun.
Cangkang ini berfungsi sebagai "rumah" dari para hewan bercangkang tersebut, lo.
Itu karena cangkang juga menjadi tempat tinggal dan tempat perlindungan bagi mereka saat berada dalam keadaan yang berbahaya.
Uniknya, di antara hewan itu ada juga harus melakukan "pindah rumah" atau berganti cangkang, nih, teman-teman.
Misalnya, hewan bercangkang seperti kelomang, akan pindah rumah saat cangkangnya sudah tidak muat atau tidak cukup ditempati olehnya lagi.
Hal ini disebabkan karena tubuh kelomang terus tumbuh dan ukurannya berubah, sedangkan cangkangnya yang keras tidak ikut tumbuh menyesuaikan ukuran tubuhnya.
Akibatnya, kelomang yang terlahir tanpa cangkang pun harus rajin mencari rumah baru untuk ditempati.
Ternyata, kelomang memanfaatkan penciumannya untuk mencari rumah baru, lo, teman-teman.
Wah, seperti apa proses yang dilakukan kelomang saat mencari rumah baru untuk ditempati, ya?
Baca Juga : Beda dari Biasanya, Kelelawar Ini Warnanya Putih dan Bikin Gemas!
Rumah Baru dari Cangkang Kelomang yang Sudah Mati
Untuk memiliki rumah baru, kelomang tidak bisa membuatnya sendiri, tapi harus mencari rumah baru untuk ditempati.
Cara yang digunakan kelomang untuk mendapatkan rumah baru adalah dengan menempati cangkang atau rumah miliki kelomang lain yang sudah mati.
Kelomang akan memanfaatkan penciumannya untuk mencari kelomang yang sudah mati dan memperebutkan cangkang yang ditinggalkannya.
Meski begitu, sebenarnya kelomang memiliki kemampuan untuk merenovasi dan memperluas rumahnya, lo.
Baca Juga : Ikan Ini Terlihat Seperti Kepala Raksasa di Laut, Ikan Apa, ya?
Kelomang bisa memperluas rumahnya menggunakan cairan korosif yang diproduksinya yang akan memperlebar bukaan cangkang.
Selain itu, kelomang juga akan memperluas cangkangnya dengan cara menipiskan lapisan dalam cangkang yang juga akan membuat cangkang menjadi lebih ringan.
Namun, untuk melakukan renovasi cangkang ini membutuhkan waktu dan tenaga yang sangat besar, teman-teman.
Maka itu, pilihan untuk mengganti cangkang dengan menggunakan cangkang kelomang yang sudah mati dirasa lebih mudah dan cepat.
Memanfaatkan Penciuman untuk Mendapatkan Cangkang Baru
Nah, untuk mendapatkan cangkang baru, kelomang tidak perlu melakukan perjalanan jauh sampai menemukan cangkang yang sudah ditinggalkan kelomang lain yang sudah mati.
Untuk menemukan cangkang milik kelomang lain yang sudah mati, kelomang akan memanfaatkan penciumannya.
Hal ini diketahui oleh para ilmuwan dari penelitian yang dilakukan dengan menempatkan bangkai kelomang yang masih memiliki cangkang ke dalam botol dan kemudian diletakkan di pasir.
Dalam waktu kurang dari lima menit, ternyata sejumlah besar kelomang dari spesies Coenobita compressus terlihat mengerumuni botol tersebut, lo.
Baca Juga : Wah, Ada Penguin Afrika Albino yang Langka di Kebun Binatang Polandia
Kelomang-kelomang tadi saling memperebutkan cangkang kelomang mati yang ada di dalam botol tadi.
Hasil percobaan ini menujukkan bahwa kelomang memiliki penciuman yang sangat sensitif untuk mendeteksi bangkai kelomang lain.
Penciumannya yang tajam bisa memberi tahu mereka letak kelomang yang sudah mati dan membantu untuk mendapatkan cangkang baru yang bisa ditempati sesuai dengan ukuran tubuhnya.
Aktivitas mencari cangkang baru untuk ditempati ini menjadi tantangan yang cukup sulit untuk beberapa spesies kelomang, lo, terutama kelomang darat.
Baca Juga: Saat Lahir, Bekicot Sudah Punya Cangkang Atau Belum, ya? Cari Tahu, yuk!
Bagi kelomang laut, mereka mungkin akan terbantu dengan gaya apung air yang membantu mereka mengangkat cangkang yang besar dan berat saat mendapatkan cangkang baru.
Namun, bagi kelomang darat, cangkang yang besar dan ruang luas akan sulit untuk dibawa.
Sedangkan kalau cangkang yang ditemukannya terlalu kecil, mereka tidak bisa masuk ke dalamnya.
Itulah sebabnya saat kelomang menemukan kelomang yang mati, mereka akan saling berebut cangkang.
Baca Juga: Bisakah Penyu Hidup Tanpa Cangkangnya? Ini Fakta Seru Cangkang Penyu!
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR