Bobo.id - Hewan yang bertelur biasanya akan meletakkan telur di sarangnya untuk dierami atau dikubur di dalam pasir dan nantinya sang induk akan meninggalkan telurnya di sana.
Penyu hijau termasuk salah satu hewan yang mengubur telurnya di pasir sampai nanti anak-anaknya menetas.
Nah, meskipun penyu hijau akan mengubur telurnya di pasir, bukan berarti mereka bertelur di sembarang pantai, teman-teman.
Biasanya, penyu akan melakukan perjalanan atau bermigrasi hingga jarak 2.600 kilometer untuk mengubur telurnya di pantai tertentu.
Baca Juga : Burung Merpati Bisa Membaca dan Mengenali Kata, Apa Benar Begitu?
Sayangnya, seekor penyu hijau yang pergi ke Maladewa, tepatnya kawasan pantai di Noonu Atoll, Maafuru untuk bertelur tidak bisa mengubur telur-telurnya di pantai, teman-teman.
Penyu hijau tadi akhirnya terpaksa bertelur di bandara yang sedang dibangun di kawasan tersebut.
Penyu Hijau Kembali untuk Bertelur
Untuk mengubur telurnya, penyu hijau betina tidak bisa bertelur di sembarang pantai yang ditemukannya selama bermigrasi, lo, teman-teman.
Penyebab penyu hijau betina tidak bisa bertelur di sembarang tempat adalah karena mereka harus bertelur di tempat mereka dulu menetas.
Jadi, induk penyu hijau akan kembali ke tempatnya dulu menetas untuk mengubur telur-telurnya hingga menetas, sehingga anak-anaknya akan menetas di tempat yang sama dengan induknya, nih, teman-teman.
Itulah sebabnya sejauh apapun penyu hijau betina melakukan migrasi, mereka akan kembali ke tempatnya menetas.
Baca Juga : Kadal Ini Bisa Bertelur dan Melahirkan dalam Satu Kandungan, lo!
Penyu Hijau Bertelur di Landasan Pacu Bandara
Karena penyu hijau akan mengubur telurnya di pantai tempat ia menetas dahulu, maka seekor induk penyu hijau kembali ke kawasan pantai di Noonu Atoll, Maafuru, Maladewa.
Namun induk penyu hijau ini tidak bisa mengubur telurnya di pasir, nih, teman-teman, melainkan justru meletakkan telurnya di landasan pacu Bandara Maafaru.
Penyebabnya bukan karena induk penyu hijau tersebut tersesat, teman-teman.
Induk penyu hijau terpaksa meletakkan telurnya di landasan pacu bandara tersebut karena pantai yang dulunya merupakan tempatnya menetas diubah menjadi bandara yang saat ini masih dalam proses pembangunan.
Setelah menemukan tempatnya dulu menetas berubah menjadi landasan pacu bandara dan bukan lagi berupa pasir pantai, sang induk penyu hijau meletakkan begitu saja telurnya di landasan pacu.
Untungnya, setelah induk penyu hijau bertelur, warga mengembalikan penyu kembali ke laut, sedangkan keadaan telurnya tidak diketahui.
Status Penyu Hijau dalam Bahaya
Pihak bandara mengatakan bahwa meskipun pantai di kawasan tersebut sudah diubah menjadi bandara yang masih dalam pembangunan, hal tersebut tidak mengurangi jumlah penyu hijau yang kembali untuk bertelur.
Baca Juga : Gorila Juga Menunjukkan Rasa Sedih Saat Ada Gorila Lain yang Mati, Seperti Apa?
Namun tetap saja hal ini bisa mengganggu aktivitas penyu untuk bertelur, terlebih kalau telur tidak bisa menetas.
Padahal, saat ini populasi penyu hijau sudah mengalami penurunan dan termasuk sebagai hewan yang terancam punah karena banyak diburu, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Gizmodo,The Independent,IFL Science,National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR