Kalau sekarang, penemuan tersebut disebut sebagai kacamata baca.
Namun sayangnya, menurut Handley penemuan tersebut belum digunakan untuk mengobati penyakit rabun jauh.
Baru setelah 200 tahun kemudian, muncullah lensa minus yang digunakan untuk orang dengan rabun jauh.
Baca Juga : Ditemukan Fosil Mammoth, Smilodon, dan Kungkang di Los Angeles
Tak Banyak Miopia
Tahukah teman-teman, zaman dulu miopia atau rabun jauh belum banyak dikenal atau diderita oleh masyarakat.
Baru akhir-akhir ini saja, tingkat penderita miopia meningkat tajam.
Para peneliti memproyeksikan bahwa setengah populasi dunia akan mengalami rabun jauh pada 2050.
Baca Juga : Wah, Laba-Laba Ketapel Bisa Meluncur Lebih Cepat dari Citah!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR