Kemudian Jamil menggigit buah zaitun itu. "Buah zaitun ini segar," katanya. "Itu artinya, buah zaitun ini masih baru. Belum tujuh tahun berada di dalam guci! Kau berbohong. Kau pencuri emas!” tunjuk Jamil pada si pemeran Hassan .
Khalifah terpana melihat sandiwara itu. Esok harinya, ia mengutus pelayannya untuk membawa Ali Coglia, Hassan dan guci buah zaitun, penjual buah zaitun, dan Jamil, si anak lelaki bersorban.
Baca Juga : Ternyata Sayur dan Buah Ini Sebaiknya Tidak Dijus, lo!
Ketiga pria dan anak lelaki itu datang menghadap Khalifah.
"Aku melihat dan mendengarmu bermain sandiwara di jalan tadi malam. Aku sangat bangga padamu. Duduklah di dekatku. Aku ingin kau menjadi hakim yang adil, dan temukan pria mana yang mengatakan kebenaran. Ali Coglia atau Hassan," kata Khalifah pada Jamil.
Baca Juga : Sering Hampir Menabrak Bumi, Ternyata Asteroid Ada Banyak Jenisnya, lo!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR