Teori yang pertama adalah amigdala lebih kecil. Amigdala adalah bagian kecil dari otak yang digunakan untuk mengontrol bagaimana tubuh memproses rasa takut.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Psychiatry and Clinical Neuroscience, peneliti Fumi Hayano dan rekan menemukan bahwa orang yang menderita gangguan panik memiliki amigdala lebih kecil dari ukuran normal.
Baca Juga : 3 Jam Nonton Avengers: Endgame, Ini Tips agar Tidak Pipis Berkali-kali
Teori yang kedua adalah fobia genetik yang menyebutkan bahwa fobia berkembang pada tingkat genetik daripada psikologi.
Tim dari Jerman dan Inggris menulis dalam jurnal Translational Psychiatry bahwa apabila terjadi kecacatan pada sebuah gen tunggal, manusia bisa memberikan peluang terjadinya pengembangan fobia klaustrofobia.
Baca Juga : Pernah Ada Stasiun Antariksa Jatuh, Bagaimana Caranya Mengorbit, ya?
Tonton juga video ini, ya!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Source | : | Hellosehat.com |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR