Bobo.id - Ketika makan di restoran, seperti apa bentuk dari restauran yang teman-teman kunjungi?
Mungkin kebanyakan restauran bentuknya hanya seperti bangunan biasa, namun dilengkapi dengan berbagai dekorasi yang menarik.
Selain berbentuk bangunan biasa, ternyata ada restoran lain yang bentuknya unik, nih, teman-teman, yaitu restoran yang dibuat dari pesawat bekas.
Yap, ada beberapa restoran yang bisa teman-teman datangi untuk merasakan sensasi makan di dalam pesawat, lo, teman-teman.
Namun tentu saja kita tidak akan makan di dalam pesawat yang sedang terbang, karena pesawat yang dijadikan restoran berikut ini adalah pesawat bekas yang sudah tidak lagi beroperasi.
Baca Juga : Ternyata Wisatawan Mancanegara juga Suka Gorengan, Ini Dia Jenisnya
1. Hawai Adda, Ludhiana, India
Ada sebuah restoran pesawat di daerah Ludhiana, India dengan tampilan restoran yang sangat mewah, nih, teman-teman.
Biasanya, kebanyakan restoran yang dibuat dari pesawat bekas akan mempertahankan interior atau kelengkapan asli pesawat, seperti tempat duduk di bagian dalam pesawat.
Namun Hawai Adda mengubah total bagian dalam pesawat dan menjadikannya terlihat sangat berbeda, lo.
Bentuk pesawat hanya akan dijumpai pada bagian luar pesawat saja, yang masih berbentuk seperti aslinya.
Baca Juga : 4 Pantai Cantik Ini Punya Air Paling Bening di Dunia, Pernah Lihat?
Jika teman-teman makan di dalam restoran Hawai Adda, hal yang membuat teman-teman teringat kalau restoran ini berada dalam pesawat adalah kaca pesawat yang khas berbentuk oval.
Menu yang disajikan oleh Hawai Adda terdiri dari berbagai negara, teman-teman, seperti makanan India, makanan khas Tiongkok, atau makanan Italia.
Namun kebanyakan menu yang disajikan di restoran ini adalah menu vegetarian atau bebas dari produk hewani.
2. The Airplane Restaurant, Colorado Spings
Pada 2002, The Airplane Restaurant yang terletak di Colorado Springs menjadi restoran pesawat pertama yang ada di Amerika Serikat.
Nah, saat teman-teman memasuki restoran pesawat ini, maka kita akan melihat bagian dalam pesawat yang didekorasi menggunakan nuansa Angkatan Udara Amerika Serikat.
Sebabnya adalah karena dekorasi yang ada di dalam restoran pesawat ini memang merupakan bentuk asli dari pesawat tanker Boeing KC-97 yang berukuran besar.
Baca Juga : Jangan Dibuang, Parfum yang Sudah Kedaluwarsa Bisa Dimanfaatkan Lagi
Pesawat tanker Boeing KC-97 dibuat pada tahun 1953 dan melakukan tugasnya untuk mengisi bahan bakar pesawat di seluruh dunia.
Restoran pesawat ini bisa menampung sampai dengan 42 orang pelanggan, lo.
Selain bisa menikmati dekorasi pesawat yang menarik, pelanggan yang mengunjungi restoran ini juga bisa melihat 100 foto lama dan beberapa peninggalan lain dari penerbangan yang pernah dilakukan pesawat ini.
O iya, menu yang disajikan oleh The Airplane Restaurant ini kebanyakan adalah makanan laut dan berbagai jenis roti, teman-teman.
3. El Avion, Manuel Antonio, Kosta Rika
Restoran pesawat El Avion yang ada di Kosta Rika dibuat dari pesawat bernama Fairchild C-123 yang sempat jatuh di hutan Nikaragua.
Setelah pesawat Fairchild berhasil diangkut keluar dari hutan, pesawat ini diletakkan begitu saja di bandara internasional di San Jose dan dilupakan oleh banyak orang, nih, teman-teman.
Padahal, dulunya pesawat Fairchild ini digunakan dalam misi gencatan senjata pada tahun 1980-an, lo.
Akhirnya pada bulan Agustus tahun 2000, bekas pesawat Fairchild dikirim ke Kosta Rika untuk dijadikan sebuah restoran pesawat, teman-teman.
Baca Juga : Wah, Sebuah Apartemen di Belanda Dilukis Menjadi Rak Buku Raksasa Berisi Buku Favorit Penghuninya
Restoran El Avion diberi nama sesuai dengan bentuknya, lo, karena dalam bahasa Spanyol, "el avion" berarti "pesawat.
Nah, kalau teman-teman menyukai olahan hidanagan laut, maka restoran ini cocok untuk teman-teman kunjungi, lo, karena restoran El Avion terkenal dengan hidangan makanan lautnya yang nikmat.
Selain tiga restoran pesawat tadi, masih ada restoran pesawat lainnya yang terletak di berbagai negara, lo, teman-teman.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,CNN |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR