Gaya gravitasi yang terus menerus terjadi dari kedua sisi ini bisa memengaruhi bentuk permukaan Bulan kedua. Kemudian memicu aktivitas vulkanik di sana.
Jarak Bulan dan Bumi serta gravitasinya juga memengaruhi pergerakan Bumi yang melambat. Ini membuat waktu dalam sehari bertambah sekitar satu detik setiap 40.000 tahun sekali.
Kalau Bulan ada dua, tentu saja akan memengaruhi waktu dalam sehari di Bumi juga, teman-teman. Jadi hari di Bumi bisa bertambah panjang lagi.
Gerakan Bulan kedua yang mengarah pada Bulan pertama juga bisa berpotensi terjadinya tabrakan antara dua Bulan dalam waktu jutaan tahun. Tabrakan benda langit yang besar tentu bisa menghancurkan dua Bulan ini.
Puing-puing pecahan Bulan ini juga bisa melayang ke Bumi, kemudian membahayakan Bumi dan seisinya. Puing yang tidak sampai ke Bumi bisa membentuk cincin di sekitar Bumi, seperti yang ada pada Saturnus. Kemudian dalam beberapa tahun akan bergabung menjadi sebuah benda langit lagi.
Itulah yang mungkin terjadi kalau ada dua Bulan yang mengelilingi Bumi. Cari tahu pengetahuan Antariksa lainnya, yuk!
Baca Juga : Saturnus adalah Bola Gas Raksasa, Bisakah Kita Terbang Menembusnya?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | universetoday.com,Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR