Bobo.id - Bumi hanya punya satu satelit alami, teman-teman. Yaitu Bulan.
Di tata surya kita, ada planet yang memiliki lebih dari satu satelit alami, nih. Yaitu planet Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Apa teman-teman pernah membayangkan? Apa yang akan terjadi kalau Bumi punya dua Bulan, ya?
Cari tahu, yuk!
Pengaruh Bulan pada Bumi
Bulan yang mengelilingi Bumi memiliki kondisi yang berbeda dari bulan-bulan yang mengelilingi planet lain, teman-teman.
Bulan memiliki ukuran 1:81 dari massa atau berat Bumi. Sementara kebanyakan bulan di planet lain memiliki massa sekitar 3:10.000 dari massa planetnya.
Ukuran Bulan juga memengaruhi pada kehidupan di Bumi, lo.
Bulan bertanggungjawab atas air pasang di laut, kemudian juga memengaruhi waktu sehari 24 jam di Bumi.
Bulan yang memantulkan cahaya matahari juga menjadi bentuk kehidupan makhluk hidup yang aktif di malam hari.
Bulan juga berperan penting dalam membuat poros planet kita miring pada sudut yang sama. Karena ini penting bagi siklus musim di Bumi.
Baca Juga : Planet Apa yang Terpanas dan Terdingin di Sistem Tata Surya Kita?
Apa yang Terjadi Kalau Bulan di Bumi Ada Dua?
Ahli astronomi Neil F. Comins pernah mencoba meneliti tentang hal yang mungkin terjadi kalau ada dua bulan yang mengelilingi Bumi, teman-teman.
Jika ada bulan kedua, rupanya kehidupan di Bumi akan terpengaruh. Namun pengaruhnya bukanlah pengaruh yang baik, nih.
Tahukah kamu? Kalau ada dua Bulan yang mengelilingi Bumi, tinggi air pasang di laut bisa meningkat sampai enam kali lipat.
Air setinggi itu bisa mengikis tepian pantai dan airnya membanjiri kota-kota besar di dunia.
Gravitasi dari dua Bulan akan menarik planet ini dan bisa menyebabkan bencana alam seperti tsunami, gempa bumi, dan peningkatan aktivitas vulkanik.
Banyaknya debu dan senyawa kimia yang menghujani Bumi juga bisa menyebabkan kepunahan massal.
Selain berpengaruh pada Bumi, bulan kedua yang posisinya berada di tengah juga akan kesulitan menghadapi gaya tarik dari Bulan pertama dan Bumi.
Baca Juga : Kita Disarankan untuk Menghemat Air, Apakah Air di Bumi Bisa Habis?
Gaya gravitasi yang terus menerus terjadi dari kedua sisi ini bisa memengaruhi bentuk permukaan Bulan kedua. Kemudian memicu aktivitas vulkanik di sana.
Jarak Bulan dan Bumi serta gravitasinya juga memengaruhi pergerakan Bumi yang melambat. Ini membuat waktu dalam sehari bertambah sekitar satu detik setiap 40.000 tahun sekali.
Kalau Bulan ada dua, tentu saja akan memengaruhi waktu dalam sehari di Bumi juga, teman-teman. Jadi hari di Bumi bisa bertambah panjang lagi.
Gerakan Bulan kedua yang mengarah pada Bulan pertama juga bisa berpotensi terjadinya tabrakan antara dua Bulan dalam waktu jutaan tahun. Tabrakan benda langit yang besar tentu bisa menghancurkan dua Bulan ini.
Puing-puing pecahan Bulan ini juga bisa melayang ke Bumi, kemudian membahayakan Bumi dan seisinya. Puing yang tidak sampai ke Bumi bisa membentuk cincin di sekitar Bumi, seperti yang ada pada Saturnus. Kemudian dalam beberapa tahun akan bergabung menjadi sebuah benda langit lagi.
Itulah yang mungkin terjadi kalau ada dua Bulan yang mengelilingi Bumi. Cari tahu pengetahuan Antariksa lainnya, yuk!
Baca Juga : Saturnus adalah Bola Gas Raksasa, Bisakah Kita Terbang Menembusnya?
Yuk, lihat video ini juga!
Bisa Mengisi Waktu Liburan, Playground Berbasis Sains Interaktif Hadir di Indonesia!
Source | : | universetoday.com,Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR