Bobo.id - Ada berbagai jenis penyakit yang bisa menyerang manusia yang disebabkan oleh berbagai faktor juga, teman-teman.
Selain penyebabnya yang bermacam-macam, usia pemyakit juga berbeda-beda, lo. Ada yang baru saja ditemukan dan belum diketahui obatnya atau penyakti yang usianya sudah ribuan tahun.
Salah satu penyakit tertua yang pernah ditemukan adalah cacar air yang sampai saat ini masih bisa menyerang.
Selain cacar air, kira-kira ada penyakit tertua apa lagi, ya?
Baca Juga : Edward Jenner, Penemu Vaksin Cacar
Kolera
Seorang dokter dari Athena bernama Hippocrates pernah membuat katalog atau daftar yang berisi penyakit pada saat itu.
Daftar penyakit yang dibuat oleh dokter Hippocrates sekitar tahun 400 Sebelum Masehi itu berisi berbagai penyakit, salah satunya adalah kolera.
Penyakit kolera yang ada dalam daftar dokter Hippocrates diduga disebarkan dari sepanjang Sungai Gangga, India.
Kolera merupakan penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri dan menyebabkan penderitanya mengalami diare berat serta dehidrasi.
Ratusan tahun lalu, kolera menjadi penyakit yang mematikan karena informasi yang sedikit mengenai penyakit ini serta obat yang terbatas.
Bakteri penyebab kolera hidup di banyak sumber air di dunia, tapi bakteri akan semakin berkembang jika daerah tersebut mempunyai kebersihan atau sanitasi yang buruk.
Sungai Gangga dianggap sebagai tempat penyebaran kolera yang pertama karena Sungai Gangga merupakan salah satu lokasi paling kuno dengan jumlah populasi manusia yang sangat padat.
Selain itu, sudah sejak lama banyak warga yang berkumpul di bagian hulu sehingga menyebabkan pencemaran air Sungai Gangga semakin tinggi di bagian hilir.
Nah, ketika semakin banyak orang yang terkena penyakit kolera, mereka akan mencemari persedian air, yang berakibat pada jumlah orang yang terinfeksi kolera akan semakin banyak jumlahnya.
Baca Juga : Benarkah Cuaca Dingin Bisa Membuat Perut Mulas? #AkuBacaAkuTahu
Kusta
Penyakit kusta yang juga dikenal sebagai penyakit lepra merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infeksi bakteri bernama Mycobaterium leprae.
Kusta atau lepra termasuk sebagai salah satu penyakit tertua dalam sejarah, lo, teman-teman. Penyakit ini sudah ada sejak tahun 1400 Sebelum Masehi.
Penyakit kusta dianggap sebagai penyakit yang mengerikan, nih, teman-teman, karena penyebarannya yang sangat mudah.
Bakteri penyebab kusta bisa menyebar dari sentuhan atau kontak fisik yang terjadi antara penderita kusta dengan orang yang sehat.
Kusta juga dikatakan bisa menyebar melalui udara, karena bakteri penyebab kusta bisa hidup selama beberapa hari dalam bentuk butiran air di udara.
Penyakit kusta bisa menyebabkan kecacatan, seperti terputusnya anggota gerak tubuh misalnya jari, luka, atau kerusakan saraf besar lainnya.
Selain itu, penyakit kusta juga menjadi penyakit yang banyak ditakuti karena diagnosis atau gejala awalnya yang sulit dideteksi, teman-teman.
Baca Juga : Meski Sudah Rutin Sikat Gigi, Kenapa Mulut Tetap Berbau Tak Sedap, ya?
Gejala awal penyakit kusta memiliki gejala yang mirip dengan penyakit sifilis dan penyakit psoriasis.
Namun penyakit kusta akan lebih mudah menyerang orang-orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Sedangkan orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang kuat tidak mudah terkena bakteri penyebab kusta.
Cacar
Mungkin di antara teman-teman ada yang sudah pernah mengalami terkena penyakit cacar yang menyebabkan harus berada di tempat isolasi atau jauh dari orang lain.
Tahukah teman-teman? Ternyata cacar yang banyak menyerang saat seseorang masih kecil ini merupakan salah satu penyakit tertua, lo.
Pembuktian cacar sebagai salah satu penyakit tertua ada pada penelitian yang dilakukan oleh paleopatologis bernama Sir marc Armand Ruffer yang dilakukan pada mumi-mumi Mesir di bukunya yang terbit pada tahun 1921.
Pada bukunya yang berjudul Studies of the Paleopathology of Egypt, Sir Marc menggambarkan ada tiga mumi yang ditemukan memiliki lentingan berbentuk kubah di tubuhnya, yang sangat mirip dengan penyakit cacar yang ada saat ini.
Lentingan ini bisa diketahui dimiliki oleh mumi karena pembalsaman yang dilakukan pada mumi menjaga jaringan lunak pada tubuh mumi tetap pada wujud aslinya.
Baca Juga : Mudah Lapar? Coba Makanan yang Bisa Membuat Kenyang Lebih Lama, yuk!
Mumi tertua yang diduga memiliki lentingan seperti cacar tersebut adalah mumi berusia 1580 Sebelum Masehi. Sedangkan yang paling baru adalah mumi yang meninggal pada tahun 1157 Sebelum Masehi.
Pemeriksaan lebih lanjut terhadap mumi menunjukkan kalau lenting yang ada di tubuh mumi berukuran sekitar dua hingga empat milimeter.
Lenting ini diketahui berada di wajah bagian bawah, leher, bahu, dan ada yang terlihat juga di bagian lengan.
Pada abad ke-20, cacar merupakan salah satu penyakit yang memakan korban jiwa paling banyak, lo, yaitu sekitar 300 hingga 500 juta orang.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | howstuffwork |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR