Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Legenda Kastil Eilean Donan.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Legenda Kastil Eilean Donan (Bag. 1)
Pelayan itu membawa Shamus masuk ke dalam istana. Mereka melewati lorong panjang yang di sepanjang dindingnya dihinggapi ratusan burung sparrow. Mereka menyeberang teras dengan pilar-pilar tinggi. Akhirnya, mereka tiba di tempat singasana raja.
Jendela di ruangan raja tampak tertutup rapat. Namun suara burung-burung sparrow tetap terdengar ke ruangan itu. Bahkan beberapa burung sparrow berhasil masuk ke dalam ruangan itu dan bertengger di lengan singasana raja.
Baca Juga : Dongeng Anak: Terlalu Banyak Saudara
“Yang Mulia, sepertinya hanya hamba yang bisa menolong Yang Mulia dari gangguan ini,” kata Shamus.
Raja tampak gembira. “Kalau kau dapat menolongku, kau akan kuberikan berlimpah hadiah mewah. Tapi, apa yang membuatmu berpikir bisa menolongku?”
Shamus berkata pada raja kalau ia bisa bicara pada burung.
Baca Juga : Memiliki Peran Menjaga Ekosistem Hutan, Kenalan dengan Tapir, yuk!
“Pasti ada sebabnya mengapa burung-burung sparrow ini menangis di Yang Mulia,” kata Shamus.
Shamus lalu berbicara pada seekor burung kecil yang bertengger di lengan singasana Raja. Ia bicara dengan bahasa yang aneh yang pernah ayahnya dengan dulu.
Ketika Shamus selesai bicara, burung itu terbang berpindah ke tangannya dan menjawab dengan celoteh yang tak dimengerti raja, tetapi dimengerti Shamus. Shamus lalu menjelaskannya pada Raja.
Baca Juga : Tak Disangka Bunga Ini Lebih Berharga dari Emas, Bunga Apakah itu?
“Yang Mulia, jalan keluar dari masalah ini sangat sederhara. Yang Mulia telah membuat burung-burung ini marah karena menyuruh tukang kayu memotong pohon-pohon poplar tempat sarang-sarang mereka. Burung-burung ini takut tak punya rumah lagi. Pohon-pohon poplar itu sangat nyaman buat mereka. Mereka janji tak akan ganggu lagi kalau Yang Mulia menghentikan penebangan pohon-pohon itu.”
Baca Juga : Tips Puasa di Sekolah: Lakukan Hal Berikut Supaya Kamu Kuat Berpuasa
Raja seketika berdiri dan keluar ke halaman istana. Ia menyuruh para pemotong kayu berhenti memotong pohon-pohon. Ia juga menyuruh pengawalnya meniup terompet-terompet dan menyebarkan pengumuman. Siapapun dilarang memotong pohon-pohon poplar, walau hanya dahan atau ranting. Raja berjanji tak akan mengganggu sarang burung sparrow lagi.
Tak lama kemudian, suasana menjadi sepi. Tak ada lagi suara burung spawwor, sunyi. Sejak hari itu, Raja dan burung-burung sparrow hidup dengan tenang. Shamus mendapat banyak emas dari Raja. Raja bahkan memberinya kapal dengan buritan berlapis emas.
Baca Juga : Buka Puasa Sebaiknya dengan Air Hangat atau Air Dingin, ya?
Shamus kembali berlayar bertualang. Dengan keahliannya mengartikan bahasa burung, ia berhasil mendapatkan lebih banyak kekayaan. Namun, ia tak pernah lupa akan gunung Kintail, desa kelahirannya. Setelah 10 tahun bertualang, ia rindu untuk pulang dan bertemu keluarganya.
Suatu hari, Shamus melewati tempat berkabut dengan kapal emasnya. Anak buahnya melempar jangkar dan mereka turun di tempat itu. Shamus sangat terkejut ketika tahu itu adalah pantai negeri kelahirannya.
Baca Juga : Mengapa Kita Disarankan Buka Puasa dengan yang Manis? Ini Alasannya
Melihat kedatangan orang asing dengan kapal mewah, warga suku Kintail menyambut dengan meriah. Kepala Suku Kintail juga menyambut Shamus dengan ramah dan sopan. Ia tak tahu kalau itu adalah putranya yang tampan.
Shamus dijamu dengan mewah di rumah Kepala Suku Kintail. Shamus dipersilakan duduk di kursi tinggi tempat Kepala Suku Kintail biasa duduk. Semua makanan lezat dikeluarkan. Shamus sangat sedih karena diperlakukan seperti orang asing yang sangat dihormati.
Baca Juga : Couscous, Makanan Olahan Semolina Khas Afrika Utara, Pernah Coba?
Ia lebih sedih dan tak tega lagi ketika melihat ayahnya datang membawa sendiri minuman hangat untuknya. Shamus segera berlutut di depan ayahnya dan berkata sambil menangis,
“Oo Syah, apa Ayah tidak ingat aku? Aku anakmu yang kau usir karena ramalan dari burung-burung. Kini ramalan itu jadi kenyataan karena aku duduk di kursi Ayah, dan Ayah melayani aku. Oh Ayah, terimalah aku sebagai anakmu lagi. Aku berjanji, tak ada pikiran jahat dalam hatiku.”
Mendengar kata-kata itu, keduanya berpelukan dan menangis.
Baca Juga : Sering Dilakukan Banyak Orang, Apakah Tidur di Lantai ada Manfaatnya?
Kisah tentang Shamus tersebar luars, bahkan terdengar sampai ke telinga Raja Scotlandia. Pada saat itu, terdengar juga kabar bahwa bangsa Viking akan menyerang Scotlandia. Raja berharap bisa menemukan pemuda gagah untuk menggantikan kepala suku gunung Kintail yang sudah tua.
Raja Scotlandia lalu menyuruh Shamus yang bijak untuk membangun kastil Eilean Donan. Shamus dan warga suku Kintail berhasil membangun kastil itu dengan kokoh dan megah. Merkea juga berhasil menahan serangan dan bangsa Viking. Kastil Eilean Donan masih berdiri kokoh sampai saat ini di Scotlandia.
Cerita oleh: Dok. Majalah Bobo. Ilustrasi: Novian
Baca Juga : Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Cari Tahu Tentang Jamur Lingzhi, yuk!
Tonton video ini, yuk!
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR