Popoci sangat sedih. “Tak ada permainan yang bisa aku ikuti,” keluhnya sedih.
Ia berjalan pelan kembali ke kubangannya. Setelah cukup lama melamun, ia lalu keluar dari kubangan dan berjalan sendirian. Tanpa terasa, Popoci sudah tiba di sebuah danau kecil di hutan itu. Danau itu biasanya dipakai para hewan kecil berendam di hari panas.
Ketika ingin masuk ke danau kecil itu, Popoci terkejut. Ternyata hewan-hewan kecil tadi semua sudah berada di dalam danau kecil. Mereka kepanasan setelah lelah bermain dan ingin berendam.
“Kami tidak bisa berenang,” kata anak monyet kecil.
“Hujan sudah lama tidak turun. Air danau kering dan sangat dangkal,” kata anak macan kecil.
Baca Juga : Kucing Suka Tidur di Atas Tubuh Kita, Cari Tahu Penyebabnya, yuk!
Ketika kuda nil kecil mendengarnya, ia berhenti sedih dan tersenyum. Dia masuk ke tepi danau yang airnya dangkal. Ketika ia lakukan itu, tubuhnya yang gemuk mengisi banyak ruangan. Sehingga airnya naik lagi, dan naik lagi sampai ke tepi danau. Popoci tersenyum girang.
“Lihat!” katanya, “Sekarang kalian bisa masuk.”
“Waah iya kita bisa masuk,” kata hewan lainnya dan mereka masuk.
Tak lama kemudian, mereka bermain bermacam-macam permainan air dengan riang. Mereka naik ke punggung Popoci dan merosot turun ke dalam air. BYUR BYUR!
Baca Juga : Puasa Identik dengan Ngabuburit, Apa Arti Ngabuburit, ya?
Bertemu Karakter Favorit di Doraemon Jolly Town MARGOCITY, Apa Saja Keseruannya?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR