Bobo.id - Apa teman-teman tahu ke mana perginya burung-burung saat mereka bermigrasi?
Di musim dingin di belahan Bumi bagian utara, burung-burung terbang ke arah selatan, teman-teman.
Rupanya di zaman dahulu juga banyak orang yang menerka-nerka kemana perginya burung di antara musim gugur dan musim semi, teman-teman.
Tahukah kamu bagaimana ilmuwan mengetahui ke mana burung bermigrasi? Kita cari tahu sama-sama, yuk!
Teori tentang Burung-Burung yang Bermigrasi
Di abad ke-16, orang-orang mempercayai kalau burung-burung yang menghilang tiba-tiba sedang berhibernasi di bawah air di danau.
Ini ditunjukkan dengan catatan sejarah dalam gambar yang menunjukkan kalau ada sekelompok nelayan yang mengangkat sekawanan burung layang-layang dari danau.
Teori tentang burung yang berhibernasi ini dipercaya selama ribuan tahun, teman-teman.
Kemudian ada teori lain tentang tujuanburung yang pergi saat musim gugur.
Saat manusia sudah menyebut perginya burung-burung di musim dingin sebagai migrasi, ada teori bahwa burung-burung bermigrasi ke bulan.
Informasi ini terlihat dalam sebuah selebaran yang berasal dari tahun 1703.
Lalu, sejak kapan manusia mengetahui ke mana perginya burung saat bermigrasi, ya?
Baca Juga : Keren, Spesies Burung Baru Ditemukan di Sulawesi! Seperti Apa, ya?
Pengetahuan tentang Migrasi Burung
Cincin Logam
Seorang guru sekolah di Denmark, Hans Christian Cornelius Mortensen memperkenalkan pemasangan cincin logam di kaki burung pada tahun 1900-an.
Cincin logam ini berisi nomor atau kode tertentu untuk memantau burung-burung, teman-teman.
Nah, setiap ada burug dengan ciri dan kode cincin logam yang sama akan ditandai pada peta.
Ditemukannya alat ini bisa memberi informasi pada ilmuwan tentang titik-titik migrasi burung, teman-teman.
Kemudian, dari sana diketahui kalau burung melakukan migrasi dengan jarak jauh. Tepatnya ketika ada bangau putih yang ditandai di Hungaria ditemukan di Afrika Selatan.
Kemudian, dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, ilmuwan mengembangkan cara untuk mencari tahu apa yang terjadi saat burung bermigrasi dari satu titik ke titik lainnya.
Pemancar Sinyal ke Satelit
Di tahun 1984, seekor elang bondol di Maryland dipasangi sebuah alat pengirim sinyal ke sebuah satelit.
Rekaman sinyal di satelit pun membantu mengungkapkan migrasi burung tersebut, teman-teman.
Baca Juga : Seperti Reporter Lalu Lintas, 2 Ekor Burung Camar Muncul di Kamera Pengawas Jalan Raya
Termasuk burung-burung yang bisa bermigrasi dengan jarak yang jauh. Seperti burung Bar-tailed Godwit yang menempuh perjalanan 11.000 kilometer dari Alaska ke Selandia baru dalam waktu delapan hari tanpa berhenti.
Alat pemancar sinyal ini sedikit berat untuk burung yang berukuran kecil, teman-teman.
Karenanya, kemudian ilmuwan menggunakan global positioning system atau GPS yang lebih kecil.
Memory Chip
Para ilmuwan kemudian menyadari kalau perjalanan migrasi burung bisa dilacak tanpa satelit.
Sebuah alat perekam, jam, dan memory chip yang beratnya 0.5 gram saja.
Semua teknologi yang dikembangkan ini juga digabungkan dengan pengetahuan tentang lokasi burung sejak tahun 1900-an, teman-teman.
Berkat berkembangnya ilmu, sekarang, kita jadi tahu burung-burung apa saja yang bermigrasi terjauh atau terlama.
Apa kamu tahu siapa burung yang terbang paling lama saat migrasi? Kita cari tahu lewat artikel berikut ini, yuk!
Baca Juga : Pemegang Rekor Migrasi Terjauh, Burung Arctic Tern. Kenalan, yuk!
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | MinuteEarth |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR