Bobo.id - Krayon atau pensil warna apakah yang akan teman-teman ambil saat akan menggambar dan mewarnai Matahari?
Orang Indonesia biasanya akan memilih warna kuning untuk menggambar dan mewarnai Matahari.
Namun, saat Matahari itu terbenam, biasanya kita akan memilih warna oranye.
Baca Juga : Wah, Sedotan Bambu Ciptaan Orang Indonesia Ini Laris di Luar Negeri!
Sedangkan di Jepang, orang-orang biasanya mewarnai gambar Matahari dengan warna merah.
Tahukah teman-teman? Ternyata warna Matahari bukanlah kuninig, oranye, atau merah, lo. Warna asli Matahari adalah putih.
Wah, kalau berwarna putih, kenapa kita bisa melihat Matahari dengan warna kuning, ya?
Baca Juga : Jarang Makan Buah? Coba 3 Cara Mudah Ini agar Lebih Banyak Makan Buah
Matahari Sebenarnya Berwarna Putih
Pada dasarnya, Matahari memiliki semua warna dicampur menjadi satu, teman-teman.
Namun, dalam pandangan mata manusia, warna campuran ini akan ditangkap sebagai putih.
Hal ini lebih mudah dilihat dalam gambar Matahari yang diambil dari stasiun antariksa yang berada di ruang angkasa.
Baca Juga : Tidak Boleh Dimandikan, Ini Dia Serba-serbi Kucing Setelah Melahirkan
Maksudnya, kita bisa melihat warna matahari yang dibiaskan melalui prisma.
Hasilnya adalah warna-warna pelangi seperti merah, oranye, kuning, hijau, biru, hingga ungu yang memiliki panjang gelombang berbeda.
Warna-warna pelangi itu menunjukkan ketika seluruh warna dijadikan satu akan menjadi putih.
Baca Juga : Apa Perbedaan Susu UHT dan Susu Pasteurisasi? #AkuBacaAkuTahu
Matahari Terlihat Berwarna Oranye
Lalu, mengapa mata kita mengangkap warna matahari menjadi kuning, oranye, atau kemerahan?
Penyebabnya adalah karena atmosfer bumi. Atmosfer bumi ini menghamburkan cahaya di wilayah panjang gelombang pendek seperti biru, nila, dan ungu.
Warna-warna itu menjadi mudah tersebar di langit dan kemudian membuat warna langit menjadi biru.
Baca Juga : Di Pulau Sokotra Ini, Kita seperti Sedang Berada di Planet Lain
Selain itu, kita tahu ada warna dengan panjang gelombang panjang seperti merah, oranye, dan kuning.
Nah, karena warna biru, nila, atau ungu sudah tersebar dan dibiaskan, warna lain yang tersisa akan berkumpul.
Inilah yang membuat kita melihat matahari dengan warna kuning, oranye, atau merah.
Baca Juga : Mulai Tahun Depan, WhatsApp Tidak Akan Bisa Digunakan di Ponsel Ini
(Penulis: Resa Eka Ayu Sartika)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR