Bobo.id - Teman-teman pasti tahu, kan, siapa astronaut pertama yang menginjakkan kakinya di Bulan?
Benar, dia adalah seorang astronaut asal Amerika Serikat bernama Neil Armstrong.
Setelah kedatangan Neil Armstrong, Bulan menyambut beberapa astronaut lainnya.
Total ada 12 astronaut yang pernah mendarat di Bulan. Namun, semua astronaut itu adalah laki-laki.
Baca Juga : Buah yang Dipetik Thanos di Film Avengers: Endgame Ada di Dunia Nyata!
Pendaratan terakhir di Bulan dilakukan pada 1972 lalu. Setelah itu, belum ada lagi misi untuk kembali ke Bulan.
Namun, baru-baru ini, NASA menyatakan bahwa mereka sedang mempersiapkan sebuah misi pendaratan di Bulan.
Tak tanggung-tanggung, pendaratan ini juga akan membawa astronaut perempuan pertama ke Bulan. Wah, seperti apa, ya?
Baca Juga : Menjadi Rusa Terbesar di Indonesia, Ini Dia Fakta Unik Rusa Sambar!
Akan Dilakukan Lima Tahun Lagi
Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA mengumumkan rencana besar pada misi ke Bulan.
NASA menyebut akan mempercepat rencana ambisius ke Bulan dalam lima tahun mendatang.
Hal terbaru dalam misi itu adalah keikutsertaan astronot perempuan di dalamnya.
Menurut NASA, akan ada kursi di misi lunar 2024 khusus diperuntukkan bagi seorang perempuan yang nantinya akan berjalan pertama kali di Bulan.
Baca Juga : Lakukan 3 Hal Ini agar Buah yang Sudah Dipotong Tidak Berubah Warna
Dinamakan Misi Artemis
Karena ada astronaut perempuan yang akan ikut, misi ini diberi nama sesuai dengan nama dewi Yunani yang merupakan kembaran dewa Apollo, yaitu Artemis.
NASA mengatakan bahwa 50 tahun setelah misi Apollo, program Artemis akan membawa pria berikutnya dan perempuan pertama ke Bulan.
Baca Juga : Berkat Kemampuan Ini, Kucing Bisa Temukan Jalan Pulang saat Tersesat
Tak hanya membawa perempuan untuk melakukan lompatan pertama ke Bulan, NASA juga berencana untuk membuat kemah di sana.
NASA berharap eksplorasi Bulan akan membuat posisi AS lebih strategis pada bidang antariksa.
Memerlukan Roket Kuat
Meski begitu, banyak orang yang ragu-ragu terhadap rencana ambisius ini karena rentangan waktu yang ditetapkan dianggap tidak realistis.
Baca Juga : Gravitasi Membuat Benda Jatuh, tapi Kenapa Planet Tidak Jatuh, ya?
Selain itu, masalah pembiayaan program ini juga perlu dipertimbangkan.
Misi ini juga memerlukan roket paling kuat dan pendekatan baru untuk sistem pendaratan di Bulan.
Namun, pihak NASA sendiri optimis dengan rencana ini. Jika semuanya berhasil, AS akan memiliki pos terdepan dalam perjalanan ke planet Mars.
Baca Juga : Bukan Oranye dan Kuning, Warna Asli Matahari Ternyata Putih, Kok Bisa?
(Penulis: Resa Eka Ayu Sartika)
Lihat video ini juga, yuk!
Terbit Hari Ini, Mengenal Dongeng Seru dari Nusantara di Majalah Bobo Edisi 35, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR