Bobo.id - Apakah teman-teman pernah mendengar atau bahkan menonton film mengenai godzilla?
Godzilla merupakan karakter film yang memiliki ciri-ciri penampilan mirip seperti dinosaurus, nih, teman-teman.
Meskipun hanya merupakan karakter film yang sering digambarkan menyeramkan dan meneror warga kota, tapi seorang ahli paleontologi menggambarkan apa jadinya godzilla kalau makhluk ini ada di dunia nyata.
Seorang ahli paleontologi bernama Kenneth Carpenter menjelaskan jenis dinosaurus apa jika godzilla memang merupakan hewan yang nyata.
Baca Juga : Tuatara, Teman Dinosaurus di Selandia Baru yang Masih Hidup
Godzilla Muncul Sejak Tahun 1950an
Karakter godzilla pertama kali muncul dalam film buatan Jepang yang berjudul "Godzilla" pada tahun 1954.
Pada film tersebut, godzilla digambarkan sebagai makhluk berukuran raksasa dengan kekuatan besar yang menghancurkan kota dan menyerang penduduk kota.
Setelah itu, semakin banyak film tentang godzilla yang dibuat, nih, teman-teman, bahkan selama lebih dari 60 tahun, sudah ada lebih dari 30 film mengenai godzilla yang dibuat.
Godzilla Bisa Dikategorikan Sebagai Dinosaurus Theropoda
Kemunculan karakter godzilla yang terlihat seperti dinosaurus membuat seorang paleontolog bernama Kenneth Carpenter memasukkan godzilla sebagai dinosaurus di dunia nyata.
Banyak orang yang mengkategorikan godzilla sebagai dinosaurus jenis theropoda atau dinosaurus karnivora, seperti T-Rex.
Namun Pak Kenneth mengatakan, dari penampilannya godzilla ternyata termasuk dalam jenis ceratosauria, yaitu subkelompok dari theropoda primitif.
Penyebab godzilla dikategorikan sebagai kelompok ceratosauria berdasarkan penampilannya yang mempunyai tengkorak pendek dan tumpul.
Godzilla juga sering digambarkan mempunyai empat jari di setiap tangannya, dengan beberapa ruas jari, serta ruas tulang vertikal yang berada menurun dari punggung hingga ekornya.
Baca Juga : 4 Hewan Ini Jadi yang Terbesar di Kelompoknya, Apa Saja, ya? (Bag. 1)
Ciri fisik yang dimiliki oleh godzilla ini sama seperti dinosaurus jenis ceratosauria lainnya yang memiliki tulang yang tertanam di kulitnya.
Selain itu, spesies ceratosauria lainnya, seperti Carnotaurus sastrei diketahui juga memiliki tengkorak dengan ukuran yang pendek.
Ciri lain yang dimiliki oleh godzilla sehingga ia dikategorikan sebagai ceratosauria dan bukannya theropoda adalah karena theropoda kebanyakan hanya memiliki satu hingga tiga jari depan saja, nih, teman-teman.
Sedangkan ceratosauria yang merupakan jenis theropoda primitif memiliki empat jari atau lebih di setiap tangannya.
Godzilla Dikategorikan Sebagai Hewan Laut Mirip Buaya
Meskipun ada anggapan bahwa godzilla terlihat seperti dinosaurus kategori ceratosauria, tapi beberapa ahli menganggap kalau godzilla lebih mirip seperti buaya, nih, teman-teman.
Seorang ahli dinosaurus lainnya, yaitu Victoria Arbor mengatakan kalau empat jari yang dimiliki oleh godzilla lebih sering terlihat pada hewan jenis pseudosuchia, salah satunya adalah nenek moyang buaya.
Namun, bentuk kaki godzilla menunjukkan kalau ia bisa berjalan tegak dengan kakinya, sama seperti manusia untuk menopang tubuhnya yang berukuran sangat besar.
Meskipun bisa berjalan tegak seperti manusia, beberapa peneliti menganggap kalau godzilla tidak bisa berjalan di tanah kering, sehingga ada teori baru yang mengatakan kalau godzilla merupakan hewan laut, lo.
Baca Juga : Berukuran Besar dan Bergigi Tajam, Seberapa Kuatnya Rahang Buaya, ya?
Sayangnya, bentuk dan ukuran tubuh godzilla membuat godzilla tidak bisa dikategorikan sebagai hewan laut.
Hewan laut memiliki tubuh yang efisien sehingga bisa berenang dengan baik, sedangkan godzilla memiliki tubuh berukuran besar dengan ekor yang juga sangat besar.
Kalau godzilla dikategorikan sebagai hewan laut, maka godzilla akan membutuhkan banyak tenaga untuk mendorongnya bergerak di dalam air.
Untuk itu, hingga saat ini karakter godzilla yang banyak menjadi tokoh utama film godzilla masih dikategorikan sebagai dinosaurus jenis ceratosauria.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR