Bobo.id - Untuk bisa melihat, ternyata mata tidak hanya menangkap cahaya dan mengubahnya menjadi gambar saja, nih, teman-teman.
Dalam proses mengubah cahaya yang masuk ke dalam mata untuk mengubahnya menjadi gambar yang kita lihat, ternyata juga diperlukan oksigen untuk melakukan proses tersebut, lo.
Hal ini tidak hanya berlaku pada manusia saja, tapi juga hewan, baik di darat maupun di laut, termasuk gurita.
Sayangnya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan iklim yang terjadi bisa menyebabkan gurita kehilangan penglihatannya atau mengalami kebutaan, teman-teman.
Wah, kenapa perubahan iklim bisa berdampak pada penglihatan gurita yang menghilang, ya?
Baca Juga: Lebih Dekat dengan Gurita, Yuk! Si Cerdas yang Punya Darah Biru
Hewan Invertebrata Memerlukan Jumlah Oksigen yang Lebih Banyak
Manusia dan hewan membutuhkan oksigen untuk membantunya dalam hal penglihatan, termasuk hewan invertebrata atau tidak bertulang belakang, seperti gurita, cumi-cumi, atau ubur-ubur.
Namun ternyata jumlah oksigen yang diperlukan oleh hewan invertebrata untuk membantu penglihatannya lebih banyak dibandingkan hewan lainnya.
Hal tersebut dibuktikan melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh sejumlah ilmuwan dengan melakukan pengujian pada retina mata dua ekor kepiting, gurita, serta cumi-cumi.
Penelitian tersebut dilakukan saat hewan-hewan tadi terpapar lingkungan yang kekurangan oksigen selama 30 menit.
Kekurangan Oksigen Bisa Menyebabkan Kebutaan
Bagi beberapa spesies hewan, penurunan kadar oksigen bisa menjadi hal yang membahayakan, teman-teman.
Bukan karena hal ini bisa menyebabkan mereka mati, tapi penurunan oksigen bisa menyebabkan hilangnya penglihatan mereka.
Berawal dari hilangnya penglihatan seketika, hewan bisa mengalami kebutaan, sebelum akhirnya mereka mendapatkan kembali kadar oksigen yang cukup.
Sebenarnya, kehilangan penglihatan secara seketika dan sementara sudah biasa terjadi pada hewan yang berada di laut, terutama hewan yang sering berenang dari permukaan laut menuju dasar laut.
Baca Juga: Bisa Berenang Sedalam 274 Meter, Cari Tahu Fakta Singa Laut, yuk!
Bagian dasar laut memiliki kondisi hipoksik atau rendah oksigen dibandingkan dengan permukaan laut yang memiliki kadar oksigen lebih tinggi.
Beberapa hewan laut akan melakukan migrasi vertikal, yaitu perpindahan tempat hidup dari permukaan laut ke dasar laut.
Biasanya hewan tersebut akan berada di permukaan laut pada malam hari untuk mencari makan, sedangkan pada siang hari berada di dasar laut untuk bersembunyi dari sinar matahari dan bersembunyi dari predator.
Nah, untuk mengetahui apakah perubahan kadar oksigen di lautan memengaruhi penglihatan beberapa hewan laut, peneliti melakukan penelitian dengan meletakkan hewan-hewan tadi di dalam tangki.
Tangki tersebut sudah dirancang untuk membuat hewan bisa melihat cahaya yang terang dengan tingkat oksigen yang terus menurun secara perlahan.
Hasilnya, beberapa spesies seperti cumi-cumi dan kepiting batu memiliki penglihatan yang sangat sensitif, sehingga penglihatan dua jenis hewan ini perlahan mulai menghilang setelah kadar oksigennya semakin menurun.
Namun menurunnya penglihatan hewan tersebtu tidak berlangsung permanen, kok, teman-teman. Terbukti satu jam setelah mereka mendapatkan oksigen yang cukup, hewan-hewan tadi kembali bisa melihat dengan normal.
Perubahan Iklim Bisa Membuat Gurita dan Hewan Lain Mengalami Kebutaan
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah dilakukan, ditemukan bahwa hewan invertebrata seperti gurita, cumi-cumi, dan kepiting bisa kehilangan penglihatannya, meskipun tidak permanen, saat kekurangan oksigen.
Namun hal ini tetap saja mengkhawatirkan, karean hewan yang berada di laut dalama bisa saja kehilangan penglihatannya secara permanen atau mengalami kebutaan karena perubahan iklim.
Baca Juga: Gorila Juga Bertingkah Seperti Manusia Saat Menghindari Air Hujan, lo!
Yap, perubahan iklim membuat kadar oksigen di lautan semakin menurun, karena air laut yang memanas membuat beberapa organisme penghasil oksigen tidak bisa lagi menghasilkan oksigen karena mati.
Bahkan saat ini kadar oksigen laut totalnya telah menurun hingga dua persen secara global selama 50 tahun terakhir, lo.
Selain organisme penghasil oksigen yang mati, berkurangnya kadar oksigen laut juga disebabkan oleh angin dan pola sirkulasi air yang membuat kadar oksigen di laut menjadi tidak stabil.
Berkurangnya penglihatan hewan bahkan hingga menyebabkan kebutaan bisa berakibat fatal bagi hewan, nih, teman-teman.
Hewan-hewan tadi menjadi kesulitan berburu makanan untuk kelangsungan hidupnya dan menghindar dari predator atau pemangsanya.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Live Science |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR