Suatu hari, seusai pestapora ulangtahunnya, raja jatuh sakit. Apakah makanannya mengandung racun? Rasanya tidak, sebab Buntalan sehat-sehat saja. Akan tetapi, walaupun Raja Karung Bergigi sakit, nafsu makannya tidak berkurang. Padahal tubuhnya lemas, pegal linu, napas sesak, kepala pusing.
Tiga bulan kemudian, Buntalan pun jatuh sakit. Sakitnya sama seperti raja. Semua mengira, janganjangan benar makanan raja diracuni! Namun para ahli racun tidak bisa menemukan racun apa pun di makanan maupun di tubuh kedua orang itu. Yang banyak ditemukan malah lemak.
Baca Juga : Unik! Ini Gunung Api Termuda di Dunia yang Baru Berusia 76 Tahun
Karena sakit, Buntalan dipensiunkan. Namun raja tidak pensiun, walaupun sakitnya lebih parah. Sedih sekali Buntalan, sebab uang pensiunnya tidak cukup untuk membeli makanan semewah dan sebanyak makanan raja. Setiap hari ia cuma bisa makan secukupnya saja: nasi dengan sayur-mayur serta sedikit daging atau ikan atau tempe atau tahu.
Tubuhnya yang seperti buntalan berangsur-angsur kempis, sehingga ia dijuluki Buntalan Kempis. Namun, kini ia sehat sekali. Apalagi setelah setiap hari berjalan keliling kota dan desa-desa untuk mengisi waktu luangnya.
Baca Juga : Jadi Menu Favorit, Bolehkah Mengonsumsi Mi Instan saat Buka Puasa?
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR