Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Karung Bergigi dan Buntalan Kempis.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
-----------------------------
Baca Juga : Dongeng Anak: Diculik Raja Morea
Sri Baginda, makan siang sudah siap,” lapor Kepala Rumah Tangga Istana. Raja Karung Bergigi pun segera diusung ke kamar makan. Raja tidak kuat berjalan saking gemuknya. Duduk pun tidak bisa tegak karena terhalang perut. Di meja sudah terhidang puluhan macam masakan. Seperti pesta besar saja, padahal cuma makan siang biasa.
“Buntalan!” panggil Kepala Rumah Tangga Istana. Buntalan pun datang tertatih-tatih, sebab badannya bukan gemuk biasa, melainkan bulat-bulat berat seperti buntalan raksasa. Namanya sebenarnya Gasak. Namun, jangankan orang lain, ia sendiri pun sudah melupakannya. Buntalan bertugas mencicipi makanan raja. Wuah, tugasnya memang enak!
Baca Juga : Dongeng Anak: Ivan
Mengapa makanan raja perlu dicicipi? Oh, karena Raja Karung Bergigi takut diracuni. Jadi, Buntalan harus mencicipi dulu makanan raja. Kalau Buntalan tidak apa-apa, nah barulah raja menyantap makanan sisa Buntalan.
Buntalan memilih sepotong daging bistik yang kelihatannya paling empuk, paling besar, paling mmm…
Baca Juga : Sering Jajan di Luar Kantin? Hati-Hati, Kenali 4 Tanda Jajanan Tak Sehat
Tapi sebelum garpunya sempat menusuk potongan daging itu, plok! Raja menyabetnya dengan tepakan lalat. Enak saja, potongan daging yang diincar raja mau dilahap! Buntalan meringis, lalu memilih potongan yang lain. Bukan yang paling kecil, tapi yang kedua paling besar. Aih, nekat ya dia!
Sambil mengunyah bistik dan merammelek keenakan, Buntalan melanjutkan mencoba yang lain. Raja menahan air liur melihatnya. Tetapi apa boleh buat, ia harus menunggu. Setelah Buntalan selesai makan, barulah giliran raja makan hidangan yang sudah keburu dingin. Buntalan cuma boleh makan sepotong dari setiap jenis masakan, tetapi raja boleh makan sesuka hatinya.
Baca Juga : Wah, Ada Kolaborasi Spesial dari Kak Isyana dan Kak Gamaliel untuk Penggemar Aladdin Indonesia!
Suatu hari, seusai pestapora ulangtahunnya, raja jatuh sakit. Apakah makanannya mengandung racun? Rasanya tidak, sebab Buntalan sehat-sehat saja. Akan tetapi, walaupun Raja Karung Bergigi sakit, nafsu makannya tidak berkurang. Padahal tubuhnya lemas, pegal linu, napas sesak, kepala pusing.
Tiga bulan kemudian, Buntalan pun jatuh sakit. Sakitnya sama seperti raja. Semua mengira, janganjangan benar makanan raja diracuni! Namun para ahli racun tidak bisa menemukan racun apa pun di makanan maupun di tubuh kedua orang itu. Yang banyak ditemukan malah lemak.
Baca Juga : Unik! Ini Gunung Api Termuda di Dunia yang Baru Berusia 76 Tahun
Karena sakit, Buntalan dipensiunkan. Namun raja tidak pensiun, walaupun sakitnya lebih parah. Sedih sekali Buntalan, sebab uang pensiunnya tidak cukup untuk membeli makanan semewah dan sebanyak makanan raja. Setiap hari ia cuma bisa makan secukupnya saja: nasi dengan sayur-mayur serta sedikit daging atau ikan atau tempe atau tahu.
Tubuhnya yang seperti buntalan berangsur-angsur kempis, sehingga ia dijuluki Buntalan Kempis. Namun, kini ia sehat sekali. Apalagi setelah setiap hari berjalan keliling kota dan desa-desa untuk mengisi waktu luangnya.
Baca Juga : Jadi Menu Favorit, Bolehkah Mengonsumsi Mi Instan saat Buka Puasa?
“Daripada keluyuran tanpa tujuan, lebih baik kamu menjadi pengantar koran,” saran temannya. Buntalan Kempis mau. Bukankah semua pekerjaan mulia itu halal? Pekerjaannya lekas selesai, sebab ia terbiasa berjalan cepat. Pelanggan koran senang sebab pagipagi sudah mendapat koran. Buntalan Kempis pun ikut senang. Apalagi karena ia mendapat upah.
Pada perayaan ulangtahun raja, rakyat mengadakan pelbagai perlombaan. Buntalan Kempis menjadi juara olahraga berjalan kaki 1000 m dan 10 km. Karena raja masih sakit, Putra Mahkota yang berumur 10 tahun menggantikan ayahnya menyerahkan piala.
Baca Juga : Mengapa Tulang Terasa Ngilu Ketika Berada di Tempat Dingin?
Ketika giliran Buntalan Kempis menerima piala, Putra Mahkota hampir saja tidak mengenalinya. “Lo, Paman kan dulu pencicip makanan Ayahanda?” tanyanya. “Wah, ramping ya sekarang? Sehat, lagi! Paman berobat kemana?”
“Saya tidak berobat kemanamana, Pangeran,” jawab Buntalan Kempis.
”Saya ramping karena cuma bisa makan secukupnya dan banyak berjalan.”
Baca Juga : Kenapa Tidak Disarankan Memotong Alpukat Pakai Pisau Logam? #AkuBacaAkuTahu
“Ah”, pikir Putra Mahkota yang cerdik. “Rupanya ayahku sakit karena kebanyakan makan dan kurang berolahraga!”
Untunglah, Putra Mahkota bisa meyakinkan ayahnya untuk mengurangi makan dan banyak berolahraga. Selama ini para tabib istana tidak berani melarang raja makan terlalu banyak.
Baca Juga : Jika Ada di Dunia Nyata, Termasuk Jenis Dinosaurus Apakah Godzilla?
Setelah menuruti saran putranya, Raja Karung Bergigi sembuh! Saking senangnya bisa berjalan kembali, raja ingin membantu Buntalan Kempis mengantarkan koran setiap hari. Namun, menterimenterinya melarang keras. Apalagi Permaisuri Jaimah. Akhirnya Raja Karung Bergigi sibuk mengurusi taman istana. Permaisuri Jaimah gembira karena kini raja sering memberinya bunga, hasil kerja keras raja sendiri.
Cerita oleh: Helen Ishwara. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga : Selain Sakura, 5 Bunga Cantik Ini Juga Mekar di Jepang pada Musim Semi
Tonton vdeo ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR