Bobo.id - Siapa yang liburan nanti akan mudik atau berlibur ke kampung halaman?
Bagi teman-teman yang punya kampung halaman, pulang kampung pastinya akan sangat menyenangkan.
Itu karena kita bisa bertemu dengan anggota keluarga lain, terutama yang tinggalnya jauh dari kita.
Baca Juga: Pernah Mengalami Keracunan Makanan? Ini Cara Mencegah dan Mengatasinya
Namun, fenomena mudik ini dilakukan oleh sebagian besar penduduk kota besar, teman-teman.
Para pemudik akan menggunakan transportasi pribadi maupun transportasi umum, seperti pesawat, kereta, bus, dan kapal laut.
Jalanan biasanya akan dipenuhi kendaraan para pemudik dan menyebabkan macet.
Nah, di saat macet seperti itu, kita disarankan untuk tidak membuka kaca mobil, lo. Apa sebabnya, ya?
Baca Juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Mengukur Suhu Tubuh yang Benar
Terpapar Banyak Polusi Udara
Ketika terjebak macet selama berjam-jam, kita pasti akan merasa kelelahan dan ingin merenggangkan tangan dan kaki.
Kita juga membutuhkan pasokan udara yang segar sehingga timbul keinginan untuk membuka jendela.
Bahkan juga kita akan membuka pintu mobil dan berjalan-jalan supaya kaki tidak terasa pegal.
Namun, tahukah teman-teman? Saat kita keluar mobil dalam keadaan macet, kita akan terpapar banyak polusi udara, lo.
Baca Juga: Gambar Istana Megah di Awal Film Disney Ternyata Ada Sungguhan, lo!
Studi menunjukkan bahwa mobil-mobil dengan jendela terbuka yang terjebak macet atau lampu merah, mengandung 40 persen lebih banyak partikel polusi udara dibanding mobil yang bergerak lancar.
Bahkan, studi yang dipimpin oleh Dr. Prashant Kumar dari University of Surrey, Inggris, ini menemukan bahwa konsentrasi partikel pada perempatan jalan bisa mencapai 29 kali lipat dibanding jalanan yang lancar.
Dikombinasikan dengan pergerakan mobil yang lambat, 25 persen paparan partikel berbahaya ketika berkendara pun terjadi saat pengemudi berhenti di perempatan jalan atau terjebak kemacetan.
Baca Juga: Apakah Kura-Kura dan Penyu Bisa Hidup Tanpa Tempurung? #AkuBacaAkuTahu
Pegukuran Tingkat Polusi Partikel
Para peneliti lalu mengukur tingkat polusi partikel dalam mobil yang bergerak sejauh enam kilometer dan melalui sepuluh lampu lalu lintas.
Pengukuran ini dilakukan ketika mobil berhenti di pertigaan atau perempatan jalan.
Setelah itu, hasilnya dibandingkan dengan tingkat polusi yang dialami oleh pejalan kaki ketika melalui lampu lalu lintas yang sama.
Baca Juga: Keren, Ada Hutan yang Tumbuh di Dalam Gua! Bagaimana Bisa, ya?
Pengukuran tingkat polusi partikel ini dilakukan lima kali dengan lima pengaturan ventilasi yang berbeda.
Hasilnya menunjukkan bahwa sistem ventilasi mobil cukup efisien untuk menyaring partikel kasar di udara.
Jadi, jika kita merasa kepanasan tapi di luar sedang macet, sebaiknya kita menyalakan AC mobil agar udara bersirkulasi secara internal.
Dengan demikian, polusi dari luar dapat dicegah masuk ke dalam mobil, teman-teman.
Baca Juga: Sedang Demam? Ini 4 Jenis Termometer untuk Mengukur Suhu Tubuh
(Penulis: Shierine Wangsa Wibawa)
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR