Tim khusus tadi kemudian pergi ke arah barat sekitar lima kilometer dari Suci dan menemukan wilayah yang dinilai cocok menjadi kabupaten.
Wilayah kedua ini memiliki tanah yang subur, mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk, dan pemandangan yang indah karena dikelilingi beberapa gunung.
Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas, dan Gunung Karacak mengelilingi kawasan ini.
Saat seorang anggota tim sedang mencari sumber mata air berupa telaga kecil yang tertutupi oleh semak berduri atau Marantha, tangannya tidak sengaja tergores duri hingga berdarah, nih, teman-teman.
Dalam bahasa Sunda, tergores mempunyai istilah yang disebut sebagai kakarut.
Baca Juga: Sejak Kapan Ada Kacamata untuk Mata Orang yang Rabun Jauh?
Nah, seorang Eropa yang ikut dalam pencarian atau ekspedisi ini menanyakan kenapa tangan anggota ekspedisi tersebut berdarah.
Oleh anggota tim itu, ia menjawab "kakarut" yang kemudian penyebutannya diikuti oleh orang Eropa tadi.
Karena belum fasih mengucapkan kata-kata dalam bahasa Sunda, menyebabkan orang Eropa tadi menyebut "kakarut" menjadi "gagarut".
Dari salah penyebutan istilah inilah, tim khusus tadi menamakan tanaman berduri tadi dengan sebutan "Ki Garut" dan telaga yang ditemukan diberi nama "Cigarut".
Nah, dari nama "Cigarut" yang diberikan untuk telaga tadi, kemudian muncullah nama "Garut" yang digunakan untuk menjadi ibu kota Kabupaten Limbangan.
Penulis: Gloria Setyavani Putri
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR