Bobo.id - Ada sebuah kabupaten di provinsi Jawa Barat yang terkenal dengan oleh-oleh berupa dodol dan kambing, nih, teman-teman.
Yap, nama kabupaten itu adalah Kabupaten Garut yang terletak di provinsi jawa Barat bagian tenggara.
Apakah ada di antara teman-teman Bobo yang tinggal di Kabupaten Garut dan mengetahui asal usul namanya?
Nama Garut ternyata tercipta dari ketidaksengajaan, lo, teman-teman. Wah, seperti apa sejarahnya, ya?
Baca Juga: Wah, Ternyata Ada Kisah Dibalik Nama Kota Bekasi, lo! Pernah Tahu?
Garut Terkenal dengan Dodolnya
Hal yang paling terkenal dari Garut adalah oleh-oleh berupa dodol Garut, nih, teman-teman.
Bahkan karena Garut terkenal dengan produksi dodolnya yang tinggi, hal ini membuat Garut menjadi daerah penghasil dodol berkualitas tinggi di Indonesia.
Dodol terkenal sebagai oleh-oleh khas Garut dimulai sejak dodol Garut pertama diproduksi pada 1926 oleh seorang pengusaha dodol di kabupaten ini.
Sejak itu, dodol semakin terkenal sebagai makanan dan oleh-oleh khas dari Garut yang sering dibawa oleh para wisatawan.
Asal Mula Nama Kabupaten Garut
Garut sempat mendapat julukan sebagai kota Intan oleh presiden pertama Republik Indonesia, Seokarno. Saat itu Garut menjadi kabupaten terbersih.
Nah, sejarah adanya kabupaten Garut sendiri berawal dari kabupaten Limbangan yang dibubarkan pada 1811 oleh Daendles saat itu.
Alasan pembubaran kabupaten Limbangan adalah karena produksi kopi dari kabupaten Limbangan menurun drastis.
Selain itu, pemindahan ibukota kabupaten Limbangan yang selalu terkena bencana alam banjir juga menjadi alasan lain terbentuknya kabupaten Garut, nih, teman-teman.
Akhirnya pada 16 Februari 1813, Letnan Gubernur Thomas Stamford Raffles memerintahkan adanya pembentukan Kabupaten Limbangan di kota Suci.
Baca Juga: Kisah Prajurit Amerika yang Selamat Karena Permen Cokelat Saat Perang
Namun kota Suci ternyata tidak memenuhi syarat untuk menjadi kabupaten, teman-teman, karena wilayahnya yang dinilai terlalu sempit.
Hal ini kemudian membuat bupati Limbangan saat itu, yaitu Adipati Adiwijaya membentuk tim khusus yang ditugaskan untuk mencari lokasi yang tepat utuk dijadikan pengganti kabupaten Limbangan.
Ada beberapa tempat yang diusulkan untuk menjadi pengganti kabupaten Limbangan, nih, teman-teman. Pertama adalah kawasan Cumurah yang terletak sekitar tiga kilometer sebelah barat Suci yang sekarang dikenal dengan nama Pidayeuheun.
Sayangnya di Cumurah air bersih langka, teman-teman, sehingga kawasan ini tidak cocok untuk dijadikan sebagai kabupaten.
Tim khusus tadi kemudian pergi ke arah barat sekitar lima kilometer dari Suci dan menemukan wilayah yang dinilai cocok menjadi kabupaten.
Wilayah kedua ini memiliki tanah yang subur, mata air yang mengalir ke Sungai Cimanuk, dan pemandangan yang indah karena dikelilingi beberapa gunung.
Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Guntur, Gunung Galunggung, Gunung Talaga Bodas, dan Gunung Karacak mengelilingi kawasan ini.
Saat seorang anggota tim sedang mencari sumber mata air berupa telaga kecil yang tertutupi oleh semak berduri atau Marantha, tangannya tidak sengaja tergores duri hingga berdarah, nih, teman-teman.
Dalam bahasa Sunda, tergores mempunyai istilah yang disebut sebagai kakarut.
Baca Juga: Sejak Kapan Ada Kacamata untuk Mata Orang yang Rabun Jauh?
Nah, seorang Eropa yang ikut dalam pencarian atau ekspedisi ini menanyakan kenapa tangan anggota ekspedisi tersebut berdarah.
Oleh anggota tim itu, ia menjawab "kakarut" yang kemudian penyebutannya diikuti oleh orang Eropa tadi.
Karena belum fasih mengucapkan kata-kata dalam bahasa Sunda, menyebabkan orang Eropa tadi menyebut "kakarut" menjadi "gagarut".
Dari salah penyebutan istilah inilah, tim khusus tadi menamakan tanaman berduri tadi dengan sebutan "Ki Garut" dan telaga yang ditemukan diberi nama "Cigarut".
Nah, dari nama "Cigarut" yang diberikan untuk telaga tadi, kemudian muncullah nama "Garut" yang digunakan untuk menjadi ibu kota Kabupaten Limbangan.
Penulis: Gloria Setyavani Putri
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR