Bobo.id - Kalau ada bagian tubuh teman-teman yang terluka seperti tergores atau terkena benda keras, kita pasti akan merasakan sakit, nih, teman-teman.
Namun rasa sakit ternyata tidak dirasakan oleh tikus mole afrika tanpa bulu, lo.
Tikus mole tanpa bulu yang merupakan hewan asli dari Afrika Timur ini tidak sensitif atau tidak peka pada rangsangan rasa sakit yang diberikan.
Tikus Mole Tanpa Bulu Berevolusi Terhadap Rasa Sakit
Penemuan tikus mole tanpa bulu yang diketahui tidak peka terhadap rasa sakit ini ditamuka oleh para ahli genetika perilaku.
Baca Juga: Mole Berhidung Bintang
Para ahli genetika perilaku mempelajari bagaimana gen dan lingkungan berinteraksi satu sama lain untuk menentukan risiko penyakit yang bisa terjadi.
Dari penelitian yang dilakukan, diketahui kalau tikus mole afrika tanpa bulu sudah berevolusi menjadi tidak sensitif terhadap jenis rangsangan rasa sakit yang sangat spesifik.
Tikus mole tanpa bulu tidak bisa merasakan rasa sakit karena mereka sudah mengalami evolusi terjadi dari perbedaan halus dalam aktivitas gen dan struktur protein tapi bukan merupakan hasil dari penghapusan atau mutasi gen.
Tikus Mole Tanpa Bulu Tidak Peka Terhadap Beberapa Zat yang Menimbulkan Rasa Sakit
Penelitian untuk melihat respons pada rasa sakit yang diberikan dilakukan pada sembilan spesies hewan pengerat Afrika, nih, teman-teman.
Hasilnya menunjukkan empat jenis hewan pengerat, termasuk tikus mole tanpa bulu sebagai hewan pengerat yang sangat tidak sensitif setidaknya pada satu dari tiga zat menyakitkan yang diberikan.
Zat itu adalah asam, capsaicin, atau AITC, yaitu bahan aktif yang ada dalam minyak mustard.
Nah, ketiga zat ini memberikan rasa sakit yang berbeda, yaitu zat asam bisa meniru sifat karbon dioksida, sedangkan capsaicin dan AITC akan memberikan efek rasa sakit yang membakar.
Hasilnya, tikus mole tanpa bulu tidak peka terhadap reaksi yang ditimbulkan dari ketiga zat yang diujikan tadi, teman-teman.
Baca Juga: Sudah Sulit Ditemukan, Cari Tahu Tentang Ikan Bersisik Perak ini, yuk!
Lingkungan Tempat Tinggal Membantu Tikus Mole Tanpa Bulau Berevolusi
Evolusi yang dialami oleh tikus mole tanpa bulu hingga bisa tahan terhadap rangsangan berbagai rasa sakit ternyata disebabkan oleh lingkungan tempatnya tinggal, teman-teman.
Tikus mole afrika tanpa bulu biasa ditemukan hidup di lingkungan yang keras, seperti lingkungan yang asam, serangga beracun, dan sumber makanan yang keras.
Tikus mole tanpa bulu hidup di liang bawah tanah dengan kepadatan penduduk yang tinggi.
Nah, kadar karbon dioksida dalam lubang atau liang tempat hewan ini hidup sangat tinggi, teman-teman, dan menyebabkan udara di dalamnya menjadi sangat asam.
Sensasi asam ini menyebabkan sensasi terbakar yang menyakitkan di hidung, mata, dan kulit untuk sebagian besar mamalia.
Hal inilah yang membuat tikus mole tanpa bulu menjadi tidak sensitif pada zat asam yang diberikan saat percobaan.
Selain tidak peka pada kerbon dioksida yang membuat udara menajdi asam, tikus mole tanpa bulu juga tidak sensitif pada zat capsaicin yang menimbulkan rasa sakit yang membakar seperti pada cabai.
Baca Juga: Wah, 6 dari 7 Spesies Penyu Langka Hidup di Indonesia! Pernah Lihat?
Lingkungan hidup yang keras membuat tikus mole tanpa bulu melakukan adaptasi dan evolusi agar tetap bisa bertahan hidup.
Namun evolusi yang dilakukan tidak besar dan tidak mengubah struktur serta fungsi jalur pengindraan rasa sakit di tubuhnya.
Tikus mole tanpa bulu kemudian mengembangkan berbagai cara untuk mengurangi kepekaan tubuhnya terhadap rangsangan rasa sakit yang ditemuinya setiap hari.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR