Bobo.id - Lebaran tiba! Selamat Idul Fitri untuk teman-teman yang merayakan, ya!
Teman-teman pasti senang ya, momen lebaran memang waktunya kita berkumpul bersama keluarga, nih.
Tapi kalau kita tidak bertemu keluarga atau teman-teman yang rumahnya berjauhan, kita masih bisa mengucapkan selamat lebaran, lo.
Biasanya, seseorang mengucapkan selamat lebaran sambil bermaaf-maafan. Kemudian dalam ucapannya ada kalimat "minal aidin wal faizin" yang diikuti dengan kalimat "mohon maaf lahir dan batin".
Meski dua kalimat ini diucapkan berurutan, namun rupanya artinya berbeda, lo, teman-teman.
Yuk, kita cari tahu artinya minal aidin wal faizin!
Halal bi Halal
Di Indonesia, ada tradisi halal bi halal yang dilakukan setelah Idul Fitri.
Tradisi ini bertujuan agar orang-orang saling memaafkan satu sama lain dan menjaga hubungan baik, teman-teman.
Menurut Ibu Musdah Mulia, Anggota Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI), berdasar ilmu bahasa, akar kata halal bi halal adalah 'halla' yang artinya melepaskan ikatan, mengurai benang kusut, mencairkan kebekuan dan menyelesaikan masalah.
Baca Juga: Bisa Belajar Hidup Sederhara, Cari Tahu Manfaat Mudik Lebaran, yuk!
Jadi secara istilah, kalimat tersebut bisa diartikan saling memaafkan dan mempererat hubungan baik, teman-teman.
Bagaimana dengan ucapan “minal aidin wal faizin”, ya?
Mengucapkan Minal Aidin wal Faizin
Ibu Musdah juga mengingatkan kalau ”mohon maaf lahir dan batin” bukanlah arti dari kalimat “minal aidin wal faizin”, teman-teman.
Sebenarnya, ungkapan “minal aidin wal faizin” itu merupakan penggalan dari kalimat yang lebih panjang dalam bahasa Arab.
Kalimat itu bunyinya, “ja’alanallahu wa iyyakum minal ‘aidin wa al-faizin”. Artinya “semoga Allah menjadikan kita golongan orang-orang yang kembali dan memperolah kemenangan.
Al-‘aidin adalah orang yang kembali dan al-faizin adalah orang yang memperoleh kemenangan, teman-teman. Apa maksudnya, ya?
Arti Minal Aidin wal Faizin
Jadi, yang dimaksud dengan al-‘aidin adalah orang-orang yang kembali menyucikan dili atau kembali pada kesadaran akan Tuhan. Jadi, manusia yang kembali ini menjadi sadar untuk berbuat baik dan menjauhi kejahatan, teman-teman.
Baca Juga: Mudik Naik Transportasi Umum? Ini Tips Mencegah Tertular Flu dan Batuk
Nah, yang kedua yang dimaksud dengan al-faizin adalah orang yang memperoleh kemenangan. Maksudnya, bisa mengusai emosinya, tidak mengedepankan ego, sehingga dijanjikan Allah kemenangan berupa pengampunan dan surga.
Teman-teman pasti ingat, kan? Saat puasa kita bukan hanya menahan lapar dan haus, tapi juga latihan bersabar, tidak marah-marah, dan selalu berbuat baik.
Sehingga, puasa Ramadan itu bertujuan membuat seseorang menjadi al-‘aidin dan al-faizin, teman-teman.
Namun, saat sudah kembali pada Tuhan dan meraih kemenangan, tentu harus terus dijaga sikap-sikap terpuji yang sudah kita latih selama Ramadan, ya.
Lalu, bagaimana dengan ucapan “minal aidin wal faizin”, ya?
Tetap boleh mengucapkannya, kok, teman-teman. Karena lewat artinya kita jadi tahu kalau ucapan tersebut adalah doa.
Nah, sekarang teman-teman sudah tahu deh arti kalimat “minal aidin wal faizin” yang benar!
Baca Juga: Kenapa Kita Bisa Merasa Mual dan Mabuk Saat Perjalanan Mudik Lebaran?
Yuk, lihat video ini juga!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR