Bobo.id – Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata keong dan kelomang?
Kita seringkali mengira keong dan kelomang adalah hewan yang sama, tapi ternyata itu salah, teman-teman.
Keong dan kelomang ternyata berbeda, walau mereka sama-sama mengenakan cangkang.
Kita cari tahu perbedaannya, yuk!
Hewan yang berbeda
Jika dilihat lebih teliti, keong dan kelomang adalah hewan yang berbeda, teman-teman.
Keong adalah moluska dan kelomang masuk dalam klasifikasi krustasea. Krustasea adalah binatang air yang berkulit keras, seperti udang dan kepiting.
Sedangkan, moluska adalah hewan berbadan lunak, sering bercangkang keras, misalnya siput, bekicot.
Karena selalu membawa cangkang ke mana-mana, beberapa orang sering menganggap kelomang sebagai keong. Padahal, kelomang dan keong adalah dua hewan yang berbeda.
Baca Juga: Jarang Terlihat, Ini Penampilan 3 Hewan Aneh yang Hidup di Dasar Laut
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), keong adalah hewan lunak berkaki perut dan bercangkang tunggal (gastropoda).
Nah, seperti kita tahu, kelomang tidak berkaki perut (berjalan dengan perut) dan kelomang juga tidak bercangkang tunggal (selalu berpindah menyesuaikan dengan ukurannya).
Jadi, keong dan kelomang itu hewan yang berbeda.
Kelomang sering dijadikan peliharaan dan bisa hidup hingga 10 tahun, lo. Hanya saja, habitatnya harus sesuai dan tidak ada pencemaran di sekitarnya.
O ya, hampir saja lupa, hewan pemakan segala ini banyak hidup di Indonesia.
Baca Juga: Lebih dari 8 Jam, Hewan-Hewan Ini Punya Waktu Tidur yang Sangat Lama
Kelomang, Hewan yang Suka Meminjam Cangkang
Sebenarnya, hewan yang memiliki cangkang adalah keong. Keong terlahir dengan cangkang.
Sedangkan kelomang terlahir tanpa cangkang. Walau kelomang termasuk krustasea atau binatang air yang berkulit keras, tetapi memiliki perut yang cenderung lunak.
Nah, untuk melindungi perutnya, kelomang pun memerlukan rumah atau cangkang.
Inilah alasannya kenapa kelomang rajin mencari cangkang sebagai rumah atau pelindungnya untuk ditinggali.
Jika cangkang sebelumnya sudah tidak bisa menampung tubuhnya, maka kelomang harus pindah ke cangkang yang lebih besar.
Selain melindungi perutnya yang lunak, cangkang tersebut juga berfungsi sebagai alat berlindung dari serangan predator.
O ya, biasanya para kelomang menggunakan cangkang siput laut yang tidak terpakai.
Namun, ada juga beberapa kelomang yang menggunakan botol, rumput, batu, bulu babi, atau anemon laut sebagai rumahnya.
Baca Juga: Setelah 6 Bulan, Australia Menyadari Ada Kesalahan Penulisan pada Uang Barunya
Darat dan Air
Kelomang itu terbagi menjadi dua, yakni kelomang darat dan kelomang air.
Kelomang air biasanya hidup di air asin atau laut.
Biasanya, para kelomang memilih tempat di perairan dangkal dan garis pantai, namun ada juga kelomang yang memilih hidup di dasar laut.
Kelomang darat biasanya hidup di daerah tropis.
Meski begitu, kelomang darat tetap harus ke dalam air untuk bereproduksi. Lalu, larva kelomang darat pun harus hidup di dalam air.
Menurut Dr. Ir. Dwi Listyo Rahayu, seorang ilmuwan Oseanologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) kelomang memiliki sepuluh kaki.
Sepasang kaki depannya selalu berbentuk capit untuk memegang dan menyerang mangsa.
Kaki lainnya ada yag berfungsi sebagai organ untuk bergerak dan ada juga yang berfungsi untuk membersihkan tubuh.
Baca Juga: Wah, Ternyata Silaturami saat Lebaran Banyak Manfaatnya, lo! Apa Saja?
Kebiasaan Unik
Hewan yang aktif di malam hari ini punya kebiasaan yang unik, lo.
Saat seekor kelomang sudah menemukan rumah baru yang lebih besar, ia akan berkumpul dengan beberapa ekor kelomang lain.
Kumpulan kelomang itu akan mengantre dari yang terbesar ke yang terkecil.
Nah, saat kelomang terbesar sudah pindah ke cangkang barunya, maka kelomang yang lebih kecil akan berpindah ke cangkang milik temannya itu.
Begitu seterusnya hingga semua kelomang berhasil pindah ke rumah barunya. Jadi, tidak ada cangkang yang “menganggur”.
Nah, teman-teman jadi tahu, kan, bedanya kelomang dan keong. Membaca memang memberikan banyak manfaat.
Banyak membaca, kita jadi semakin banyak tahu hal-hal di sekitar yang kurang menjadi perhatian.
#AkuBacaAkuTahu
#GridNetworkJuara
(Penulis: Willa Widiana/Sepdian Anindyajati)
Baca Juga: Wajahnya Terlihat Marah, Mungkinkah Kucing Ini Jadi Grumpy Cat Selanjutnya?
Tonton juga video ini, ya!
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Source | : | bobo |
Penulis | : | Sepdian Anindyajati |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR