Bobo.id - Apa menu sarapan teman-teman pagi ini?
Mungkin ada yang makan nasi goreng, bubur, nasi dengan telur mata sapi, atau ada yang makan sereal yang dicampur susu.
Sereal jadi makanan yang banyak disajikan untuk sarapan karena penyajiannya yang cepat dan ada banyak rasa serta bentuk yang menarik.
Ada sereal dengan bentuk bintang, melengkung, warna warni, atau berbentuk lingkaran seperti cincin.
Baca Juga: Peneliti Mengungkap Senyuman Mona Lisa Hanya Pura-Pura, Kok Bisa?
Ternyata sereal dengan bentuk cincin sudah ada sejak masa prasejarah, lo, teman-teman, tepatnya sejak Zaman Perunggu.
Bukti ini berdasarkan penemuan oleh tim arkeolog Austria di situs Zaman Perunggu yang ada di Austria.
Apakah sereal berbentuk cincin yang ditemukan di Austria ini juga digunakan sebagai menu sarapan?
Penemuan Olahan Gandum dan Tepung Mirip Sereal Berbentuk Cincin
Tim arkeolog Austria menemukan makanan kuno yang berbentuk cincin di situs Zaman Perunggu Akhir Stillfried an der March, Austria.
Makanan prasejarah berbentuk cincin yang punya diameter tiga sentimeter ini diduga adalah sereal di Zaman Perunggu, lo, teman-teman.
Penemuan makanan prasejarah ini juga dikatakan unik karena sangat sedikit penemuan sisa makanan, padahal banyak catatan arkeologis tentang pertanian.
Tim arkeolog menduga sereal itu berasal dari era 900 sampai 1.000 Sebelum Masehi dan tempat ditemukannya sereal kuno diperkirakan merupakan tempat menyimpan biji-bijian.
Baca Juga: Banyak yang Sering Salah, Ini Cara Menyimpan Sikat Gigi Agar Tetap Bersih
Hal itu dibuktikan dengan adanya ratusan lubang penyimpanan biji-bijian yang ditemukan di tempat penemuan sereal kuno berbentuk cincin.
Tim arkeolog menyimpulkan makanan prasejarah berbentuk cincin ini adalah sereal kuno karena bahan pembuatnya, teman-teman.
Setelah diteliti, makanan prasejarah yang diduga sereal dari Zaman Perunggu ini terbuat dari bahan yang hampir sama seperti sereal saat ini, yaitu dari olahan gandum dan tepung.
Sereal kuno berbentuk cincin ini dibuat dari olahan gandum dan tepung basah kualitas tinggi yang dikeringkan tanpa proses pemanggangan.
Sereal yang Ditemukan Bukan untuk Menu Sarapan
Sereal berbentuk cincin yang ditemukan oleh para arkeolog tidak hanya satu, teman-teman, tapi ada beberapa pecahan dan jika disusun menjadi tiga cincin.
Cara pemasakan sereal ini juga berbeda dengan sereal modern saat ini, yaitu sereal prasejarah itu diduga hanya dibentuk dari campuran basah yang tidak dipanggang tapi dibiarkan kering begitu saja.
Setelah diteliti lebih lanjut dari proses pemasakan dan ukuran sereal, tim arkeolog menduga sereal yang ditemukan ini bukan untuk menu sarapan, lo.
Baca Juga: Jangan Dibuang, Jaring Pembungkus Buah Bisa Dimanfaatkan, lo!
Meskipun belum pasti, tapi tim arkeolog menduga sereal berbentuk cincin yang ditemukan di Austria ini digunakan untuk tradisi ritual pada periode Perunggu Akhir.
Diduga tradisi ritual yang dilakukan itu menggunakan makanan, salah satunya adalah sereal yang ditemukan.
Hal ini disimpulkan dari kemiripan pembuatan sereal cincin ini dengan cincin lain dari tanah liat yang ditemukan di tempat yang sama.
Tonton video ini juga, yuk!
Source | : | Kompas.com,Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR