Bobo.id - Ketika tidur, kadang-kadang kita bermimpi yang kisahnya kadang tidak teratur, tidak masuk akal, atau punya cerita yang aneh.
Banyak hal yang bisa memengaruhi isi atau cerita mimpi yang kita alami, teman-teman.
Misalnya berdasarkan perasaan atau keinginan terdalam kita pada sesuatu atau hal yang kita lihat sehari-hari.
Bahkan orang yang pernah kita lihat sehari-hari, baik yang dikenal maupun yang tidak dikenal bisa masuk ke dalam mimpi kita, lo.
Namun bagaimana, ya, mimpi yang dialami oleh penyandang tunanetra? Apakah penyandang tunanetra juga bisa bermimpi?
Baca Juga: Bolehkah Kita Membiarkan Serpihan Kayu Terus Berada di Dalam Kulit?
Jawabannya adalah bisa, teman-teman. Penyandang tunanetra juga bisa bermimpi saat tidur.
Cari tahu, yuk, bagaimana tunanetra bermimpi saat tidur!
Mimpi Terjadi di Fase REM
Ketika pertama kali dipelajari, ilmuwan berpikir kalau mimpi hanya merupakan cerita yang dikarang oleh otak.
Nah, setelah banyak penelitian yang dilakukan, mulai bermunculan penjelasan mimpi berdasarkan sains.
Penelitian itu menjelaskan kalau mimpi terjadi pada tahap Rapid Eye Movement atau REM, di mana gerakan mata kita terjadi dengan cepat selama tidur.
O iya, fase atau tahap REM ini adalah bagian terkecil dari siklus tidur kita yang terjadi setiap malam, lo, teman-teman.
Meskipun REM adalah fase terkecil pada siklus tidur kita, aktivitas di bagain tertentu pada otak kita sangat intens atau tinggi pada tahap ini.
Baca Juga: Jarang Disadari, 4 Kebiasaan Ini Buat Mata Kita Cepat Menua, lo
Pada fase REM inilah mimpi kita terjadi karena adanya "pembersihan" pada otak kita, yaitu otak memilih ingatan mana saja yang diperlukan dan tidak diperlukan.
Ilmuwan percaya kalau mimpi adalah cara otak untuk menentukan hal apa yang harus disimpan dan apa yang tidak perlu disimpan.
Penyandang Tunanetra Juga Bisa Bermimpi
Kita biasanya akan lupa dengan 90 persen mimpi yang dialami ketika tidur, nih, teman-teman.
Ternyata sama dengan kita, penyandang tunanetra juga bisa bermimpi, lo! Namun, mimpi yang dialami punya bentuk yang berbeda dengan mimpi kita.
Penyandang tunanetra bisa bermimpi seperti kita karena mimpi dihasilkan oleh fungsi otak, bukannya oleh indra penglihatan atau mata.
Mimpi tetap bisa dialami oleh orang yang sudah mengalami kebutaan sejak lahir maupun yang sempat bisa melihat.
Apa yang Dimimpikan Penyandang Tunanetra?
Mimpi yang terjadi saat kita tidur biasanya berupa cerita yang terjadi dari hal-hal yang terjadi dan pernah kita lihat.
Nah, karena tidak bisa melihat, mimpi yang dialami oleh penyandang tunanetra berbeda dengan mimpi yang kita alami, teman-teman.
Baca Juga: Sering Jalan Kaki dengan Tempo Cepat Bikin Panjang Umur, Kok, Bisa?
Untuk bisa mengetahui lingkungan sekitarnya, tunanetra menggunakan indra lainnya yang dimiliki, seperti penciuman, pendengaran, sentuhan, atau rasa.
Karena merasakan lingkungannya dengan indra lainnya, maka mimpi yang dialami oleh tunanetra juga biasanya melibatkan elemen atau hal lain.
Elemen-elemen yang terlibat dalam mimpi tunanetra biasanya melibatkan bebagai pengalaman yang dimiliki oleh tunanetra. Mulai dari suara, sentuhan, aroma, gerakan, bahkan ketakutan, lo.
Tunanetra akan lebih mungkin mengalami perasaan sentuhan, rasa, atau bau dalam mimpinya dibandingkan dengan orang yang bisa melihat.
Mimpi yang Dialami Tunanetra Berbeda-beda
Selain bisa mengalami mimpi, ternyata mimpi yang dialami oleh tunanetra juga berbeda-beda, lo.
Berbeda-beda yang dimaksud adalah mimpi yang dialami oleh orang yang mengalami kebutaan sejak lahir akan berbeda dengan orang yang mengalami kebutaan setelah berusia di atas lima tahun.
Orang yang mengalami kebutaan sejak lahir dan menjadi tunanetra di bawah usia lima tahun tidak mengalami mimpi berupa visual atau melihat gambar seperti yang kita alami, teman-teman.
Namun, orang yang mengalami kebutaan di atas lima tahun maupun di usia dewasa akan mengalami mimpi visual.
Baca Juga: Sering Gagal Bersin, Sebenarnya Apa Penyebabnya? #AkuBacaAkuTahu
Hal ini terjadi karena pada usia di atas lima tahun, otak sudah mengalami perkembangan yang mendukung seseorang memiliki mimpi secara visual atau mempunyai gambaran yang jelas.
Nah, kalau ada input secara visual dalam otak, mimpi yang dihasilkan bisa menjadi mimpi visual bahkan setelah tidak lagi bisa melihat dan bukan hanya hasil dari pengindraan saja.
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | verywellhealth.com |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR