Bobo.id - Karena berbagai penyebab, beberapa hewan mengalami kepunahan, nih, teman-teman.
Meski ada beberapa hewan yang sudah dianggap punah, ternyata mereka hanya bersembunyi dan statusnya berubah dari hewan yang punah menjadi terancam punah atau rentan.
Meskipun jumlah hewan ini membuat statusnya masih mengkhawatirkan, masih ada harapan bahwa hewan-hewan ini bisa kembali meningkat jumlahnya.
Seperti tiga hewan di berikut ini yang statusnya berubah dari punah setelah kembali ditemukan.
Baca Juga: Banyak yang Takut, 5 Hewan Ini Justru Tidak Berbahaya untuk Manusia
Katak Mallorca
Katak mallorca pertama kali ditemukan kembali pada 1977 di Kepualauan Mallorca di Mediterania.
Peneliti yang menemukan fosil katak mallorca menganggap hewan ini sudah punah sekitar ribuan tahun yang lalu.
Penyebab kepunahan diperkirakan karena orang Roma membawa ular yang merupakan predator katak mallorca ke habitat katak ini.
Ukuran katak ini dapat dikatakan sangat kecil, teman-teman, yaitu hanya sekitar empat sentimeter saja.
Tiga tahun kemudian, tepatnya pada 1980, mulai dilakukan upaya pelestarian katak mallorca.
Pada 1989, katak mallorca sudah tersebar di seluruh kepulauan Mallorca, nih, teman-teman.
Nah, upaya pelestarian katak mallorca ini dianggap sukses, lo, karena pada 2004, status katak mallorca berubah dari terancam punah menjadi rentan.
O iya, katak mallorca jantan punya kebiasaan unik dalam menetaskan telurnya, lo, yaitu membawa sekitar tujuh sampai 12 telur di kaki belakangnya sampai telur tadi menetas.
Baca Juga: Jarang yang Tahu, Ular Punya 4 Cara untuk Berpindah Tempat, lo
Lobster Pohon
Lobster ternyata tidak hanya ada ada di perairan saja, nih, teman-teman, karena di pohon ada juga lobster yang disebut sebagai lobster pohon.
Eits, tapi hewan bernama lobster pohon ini bukan merupakan jenis lobster, teman-teman, melainkan jenis serangga.
Lobster pohon yang punya nama ilmiah Dryococelus australis ini adalah jenis serangga tongkat yang bisa tumbuh sampai ukuran yang panjang, lo.
Lobter pohon bisa tumbuh hingga ukuran 20 sentimeter dengan berat sekitar 25 gram dan punya kaki yang kokoh.
Namun, berbeda dengan serangga lainnya, lobster pohon tidak punya sayap, teman-teman.
Sebelum tahun 1920, lobster pohon yang banyak ditemukan di Pulau Lord Howe antara Australia dan Selandia Baru sering dijadikan umpan untuk memancing.
Namun pada 1918, lobster pohon dinyatakan punah setelah sebuah kapal uap bernama SS Makambo terdampar di Pulau Lord Howe.
Pada 1964, beberapa pendaki menemukan bangkai lobster pohon di Ball's Pyramid yang terletak sekitar 23 kilometer dari Pulau Lord Howe.
Sayangnya, ekspedisi pencarian serangga ini tidak membawa hasil apapun, nih, teman-teman.
Sampai akhirnya pada 2003, tim peneliti dari New South Wales menemukan dua pasang lobster pohon yang digunakan untuk pengembangbiakan.
Lobster pohon akhirnya dinyatakan sebagai hewan yang tidak lagi punah maupun terancam punah pada awal 2016 setelah kebun binatang Melbourne menetaskan 13.000 telur lobster pohon.
Baca Juga: Jerboa, Hewan Mungil Seperti Tikus yang Bisa Melompat Setinggi 3 Meter
Kadal Pinokio
Kadal pinokio yang termasuk sebagai kadal anole dalam keluarga Dactyloidae dan ditakuti menjadi spesies yang terancam punah setelah tidak ditemukan lagi pada 1953.
Keunikan dari kadal pinokio ini adalah adanya proboscis, yaitu bagian tambahan yang berbentuk seperti belalai yang memanjang dari kepala binatang, baik vertebrata maupun invertebrata.
Kegunaan belalai ini berbeda pada vertebrata dan invertebrata, lo. Pada invertebrata, belalai ini biasanya digunakan untuk memberi dan mengisap makanan.
Sedangkan pada vertebrata, belalai ini adalah bagian dari hidung maupun menjadi moncongnya.
Setelah mengalami kepunahan pada 1953, kadal pinokio kembali ditemukan pada 2005 setelah ada yang melihat kadal ini dan mengambil fotonya, nih, teman-teman.
Kadal pinokio ternyata merupakan hewan yang pintar berkamuflase, lo. Saat siang hari, kadal pinokio akan berada di pohon yang tinggi dan merayap dengan sangat pelan.
Nah, saat malam hari kadal pinokio akan berubah warna menjadi sangat pucat hingga tidak bisa terdeteksi oleh senter di antara dedaunan.
Meski saat ini peneliti mengetahui kalau kadal pinokio masih bisa ditemukan, status hewan ini masih terancam punah dan tidak banyak penelitian yang dilakukan pada hewan ini, lo.
Baca Juga: Ternyata Dulu Masyarakat Indonesia Menggunakan Cabya Bukan Cabai
Teman-teman, lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Scishow |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR