Bobo.id - Apakah teman-teman pernah berlibur ke Kota Dieng atau Malang?
Kalau pernah, pasti teman-teman tahu betapa dinginnya udara di dua daerah itu.
Dieng dan Malang memang terkenal memiliki suhu yang rendah karena terletak di dataran tinggi.
Baca Juga: Kenapa saat Musim Kemarau Suhu di Malam dan Pagi Hari Justru Lebih Dingin, ya?
Karena udaranya yang dingin dan pariwisatanya yang menarik, Dieng dan Malang seringkali dijadikan destinasi untuk berlibur.
Apakah teman-teman sudah berencana untuk liburan ke sana?
Kalau iya, teman-teman harus menyediakan pakaian hangat ekstra, nih.
Baca Juga: Bukan Hanya Hewan, Tumbuhan Juga Punya Senjata Perlindungan Diri, lo!
Hal itu karena saat ini Dieng dan Malang sedang mengalami penurunan suhu yang cukup drastis. Kenapa begitu, ya?
Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Berisi Air Berwarna Bening, Kenapa Awan Bisa Berwarna Putih, ya?
Suhu Semakin Menurun
Hari ini suhu dieng tercatat sudah mencapai minus 11 derajat celsius, teman-teman. Sedangkan Kota Malang suhunya sudah mencapai 14 derajat celsius.
Bisa bayangkan betapa dinginnya kedua kota itu?
Menurut Indra Gustari, Kepala Bidang Analisis Variabilitas Iklim BMKG, fenomena suhu dingin yang terjadi di wilayah pulau Jawa akibat dari musim kemarau.
Baca Juga: Cari Tahu Ciri Benda Antariksa yang Memancarkan Cahaya, yuk!
Dampak dari musim kemarau adalah awan di atas Pulau Jawa sangat sedikit dan terlihat clear.
Pak Indra juga menerangkan bahwa suhu dingin yang terjadi di sejumlah wilayah ini adalah ciri khas musim kemarau.
Menurut Pak Indra tutupan awan yang lebih sedikit atau bahkan tidak ada inilah yang menjadi penyebab suhu semakin dingin.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Benda Antariksa, Cari Tahu Ciri-Ciri Planet, yuk!
Tutupan Awan dan Pergerakan Udara dari Australia
Tutupan awan ini dibutuhkan Bumi pada malam hari untuk melindungi dari pelepasan panas yang diserap pada siang hari.
Pelepasan panas inilah yang membuat suhu bumi di sejumlah tempat menjadi turun.
Sebaliknya, ketika ada tutupan awan, maka panas yang dilepaskan bisa kembali.
Baca Juga: Sebelum Menetas, Bagaimana Caranya Anak Ayam Bernapas di Dalam Telur, ya? #AkuBacaAkuTahu
Pak Indra juga memberikan informasi yang menjelaskan bahwa selain karena kemarau, suhu dingin beberapa waktu belakangan terjadi karena adanya pergerakan massa udara dari Australia.
Massa udara tersebut bersifat dingin dan kering dari Australia menuju Indonesia. Hal ini menambahkan penurunan suhu udara di sejumlah daerah, terutama pada malam hari.
(Penulis: Resa Eka Ayu Sartika)
Baca Juga: Bisa Mendeteksi Hingga 1 Miliar Aroma, Hidung Bisa Mengalami Berbagai Gangguan Ini
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR