Bobo.id - Kuman, bakteri, virus, dan jamur bisa ada di berbagai tempat, teman-teman.
Bahkan makhluk-makhluk mikroorganisme tadi bisa menempel di tubuh walaupun teman-teman sudah mandi dengan bersih dan rutin.
Bakteri bisa muncul dari tempat-tempat yang kotor dan penuh kuman, sedangkan jamur biasanya muncul di tempat yang lembap.
Nah, selain bisa tumbuh di Bumi, ternyata jamur juga bisa tumbuh di ruang angkasa, lo, teman-teman.
Beberapa bulan lalu, NASA melaporkan temuan pertumbuhan jamur di ruang angkasa, tepatnya di Stasiun Antariksa Internasional atau ISS.
Penelitian lanjutan yang dilakukan oleh NASA menunjukkan kalau jamur yang ada di ISS ternyata lebih sulit dimusnahkan dari jamur yang ada di Bumi, lo.
Jamur di Ruang Angkasa Bisa Bertahan dari Radiasi
Tidak hanya satu, ternyata ada dua jenis jamur yang ada di ISS, nih, teman-teman, yaitu jenis Aspergillus dan Pennicillium.
Nah, dua jenis jamur ini sangat kuat dan bisa bertahan dari sinar radiasi yang jumlahnya sangat tinggi.
Untuk memusnahkan jamur yang ada di ISS, para peneliti mencoba menyinari jamur-jamur tadi dengan 200 kali lebih banyak sinar radiasi dari batas yang bisa diterima oleh manusia melalui sinar X.
Ini artiya kedua jenis jamur tadi bisa selamat dan tetap hidup dari kondisi yang ada di luar pesawat ISS.
Baca Juga: Unik! NASA Berburu Planet Alien dengan Tameng Berbentuk Bunga Matahari
Astronaut Bisa Menderita Penyakit yang Ditimbulkan Jamur di ISS
Astronaut yang sedang melakukan perjalanan dan penelitian mengenai ruang angkasa akan tinggal di ISS sampai penelitiannya selesai dilakukan, teman-teman.
Nah, karena para astronaut harus tinggal di ISS, tentu mereka akan bersentuhan dengan kedua jenis jamur tadi setiap harinya.
Sama seperti di Bumi, jamur-jamur tadi bisa menyebabkan penyakit bagi para astronaut, lo, teman-teman.
Salah satu penyakit yang bisa ditimbulkan oleh jamur tadi adalah infeksi pernapasan yang cukup buruk ketika jamur terhirup oleh astronaut.
Percobaan Memusnahkan Jamur dengan Cara yang Berbeda-beda
Karena jamur Aspergillus dan Pennicillium berbahaya bagi astronaut yang berada di ISS, maka peneliti mencoba beberapa cara untuk memusnahkan dua jenis jamur tadi, nih, teman-teman.
Setelah jamur dilarutkan dalam larutan garam, peneliti dari German Aerospace Center yang dipimpin oleh Ibu Marta Cortesao mencoba tiga cara yang berbeda.
Tiga cara itu adalah memberikan paparan radiasi pada jamur, yaitu melalui sinar X, ion berat, dan radiasi ultraviolet tingkat tinggi.
Di Bumi, kita tidak bisa terpapar sinar ultraviolet tingkat tinggi karena dihalangi oleh lapisan atmosfer, tapi di ruang angkasa, sinar ultraviolet ini beredar bebas.
Baca Juga: Ada Dua Sabuk Debu Dingin Mengelilingi Bintang Proxima Centauri
Saat diberikan ion berat dan sinar X dalam jumlah tinggi, yaitu 500 gray ion berat dan 1.000 gray sinar X, jamur Aspergillus dan Pennicillium tetap bisa bertahan dan tidak mati, nih, teman-teman.
Padahal, dosis kecil ion berat dan sinar X bisa menyebabkan manusia terkena penyakit dan berakibat serius untuk manusia, lo.
Gray adalah satuan radiasi yang diartikan sebagai penyerapan energi radiasi oleh jaringan makhluk hidup.
Jamur juga bisa bertahan dari sinar ultraviolet tingkat tinggi yang memungkinkan jamur bertahan dalam perjalanan ruang angkasa, bahkan ke planet lain.
Bagaimana Jamur Muncul di ISS?
Selama ini, kita tahu bahwa belum ada makhluk hidup, seperti tanaman yang bisa tumbuh di ruang angkasa.
Namun bagaimana caranya mikroorganisme seperti jamur bisa tumbuh di ruang angkasa, ya?
Ternyata jamur yang ada di antariksa, tepatnya di ISS ini diperkirakan terbawa oleh para astronaut yang melakukan perjalanan antariksa dari Bumi menuju ISS.
Selain itu, jamur bsia saja muncul dari tubuh manusia, yaitu astronaut yang ada di ISS, nih, teman-teman.
Baca Juga: Wah, Peneliti Menemukan Planet Terlarang yang Mirip Planet Neptunus!
Manusia adalah makhluk yang lembap, yaitu bisa menghasilkan keringat di beberapa tempat tertentu, seperti saat berada di tempat yang panas atau tertutup.
Nah, dari keringat dan napas yang dikeluarkan oleh manusia di ISS, maka bisa saja memunculkan jamur yang kemudian berkembang biak di Stasiun Antariksa Internasional.
O iya, meskipun bisa menimbulkan penyakit bagi para astronaut di ISS, tapi jamur ini juga dapat berguna untuk beberapa tujuan, lo.
Jamur bisa menghasilkan hal-hal penting, seperti untuk membuat antibiotik dan vitamin.
Teman-teman, tonton video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Science Alert |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR