Bobo.id - Siapa yang suka mengamati keindahan langit malam? Saat cuaca sedang cerah, kita bisa melihat beberapa benda langit.
Ada Bulan dengan fase-fasenya yang berganti setiap malam. Ada bintang yang membentuk pola rasi bintang. Ada juga planet-planet tetangga Bumi.
Nah, selain melihat benda-benda langit tadi, kita juga bisa mengamati beberapa peristiwa langit. Salah satunya hujan meteor.
Baca Juga: Ingin Berwisata ke Gunung Ijen? Ini Tips Menikmati Keindahan Blue Fire
Hujan meteor merupakan peristiwa yang terjadi secara rutin. Artinya, peristiwa ini terjadi setiap tahun pada waktu tertentu.
Pada Juli 2019 ini, kita bisa menikmati dua peristiwa hujan meteor, lo. Wah, kapan itu terjadi dan bagaimana cara melihatnya, ya?
Baca Juga: Dijuluki Mini Raja Ampat, Ini Dia Keindahan Pantai Kasap di Pacitan
Hujan Meteor Kaprikornid
Hujan metor Kaprikornid terjadi pada 8 Juli 2019 tengah malam, lebih tepatnya pada pergantian hari, nih.
Jadi, kita bisa mulai bersiap-siap pada 7 Juli malam untuk mengamati fenomena ini.
Sesuai dengan namanya, hujan meteor ini akan terlihat dari arah rasi bintang Kaprikornus atau Capricorn.
Baca Juga: Dikenal dari Selandia Baru, Buah Kiwi Sebenarnya Berasal dari Negara Lain, lo
Sayangnya, hujan meteor ini termasuk hujan meteor minor. Artinya, kita hanya bisa menemukan lima meteor per jam pada saat puncaknya.
Namun, kita mungkin bisa lebih jelas mencarinya karena cahaya Bulan tidak begitu terang, teman-teman.
O iya, hujan meteor biasanya berasal dari debu komet atau asteroid yang berada di jalur orbit Bumi.
Berbeda dengan hujan meteor lain yang sudah berhasil diketahui asalnya, para astronom belum bisa memastikan dari mana hujan meteor Kaprikornid ini berasal.
Baca Juga: Tumbuh Subur di Negara Tropis, Cari Tahu Manfaat Nanas, yuk!
Hujan Meteor Delta Akuarid
Selain hujan meteor Kaprikonid, kita juga bisa melihat hujan meteor Delta Akuarid.
Hujan meteor ini menjadi penutup rangkaian peristiwa langit pada bulan ini, teman-teman.
Puncak hujan meteor Delta Akuarid akan terjadi pada 29 Juli 2019 tengah malam. Jadi, pastikan teman-teman sudah bersiap sejak 28 Juli malam, ya.
Baca Juga: Tidak Selalu Buruk, Lemak Baik Bisa Didapatkan Dari 6 Makanan Ini
Tidak seperti hujan meteor Kaprikornid, kita bisa melihat 20 meteor per jam saat puncak hujan meteor Delta Akuarid.
Kita bisa melihat hujan meteor ini dari arah rasi bintang Akuarius atau Aquarius, tepatnya di dekat bintang Delta Akuarii.
Hujan meteor ini berasal dari sisa debu Komet 96P/Machholz, komet yang dulu pernah berada di dekat Bumi dan meninggalkan debu di jalur orbit Bumi.
Nah, itu dia dua hujan meteor yang bisa kita amati pada bulan ini tanpa teleskop. Jangan lupa untuk mengamatinya di tempat yang bebas polusi cahaya, ya.
Baca Juga: Bisakah Kita Melihat Bintang di Langit Saat Siang Hari? #AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR