Bobo.id - Apa kamu mengenakan anting-anting di kedua telingamu?
Mungkin di antara teman-teman ada yang mengenakan anting-anting sejak kecil, ada juga yang tidak.
Kebanyakan orang yang mengenakan anting-anting adalah perempuan. Biasanya adik bayi yang dipasangi anting-anting oleh orang tua nya juga adik bayi perempuan.
Sejak kapan manusia mengenakan anting-anting dan mulai banyak dikenakan oleh perempuan, ya?
Yuk, kita cari tahu sejarahnya dari seluruh penjuru dunia. Psst, rupanya penduduk Indonesia sudah mengenal anting-anting sejak abad ke-4, lo!
Salah Satu Bentuk Modifikasi Tubuh Tertua
Menurut Howstuffworks, memasang anting-anting di telinga adalah salah satu modifikasi tubuh tertua yang dilakukan manusia selama ribuan tahun.
Disebut modifikasi tubuh karena umumnya untuk memasang anting-anting, seorang yang ahli akan membuat sebuah lubang kecil di telinga seseorang, teman-teman.
Salah satu bukti tertua pemakaian anting-anting ini ditemukan pada salah satu mumi tertua yang disebut Otzi the Iceman.
Mumi alami ini ditemukan dengan bagian daun telinga yang meregang, kemugkinan bekas mengenakan perhiasan seperti anting-anting.
Baca Juga: Bukan Berasal dari Mesir, dari Mana Mumi Tertua di Dunia Berasal?
Anting-anting banyak ditemukan dalam tradisi berbagai budaya di dunia dan digunakan karena berbagai alasan, teman-teman.
Ada yang menggunakan anting-anting karena alasan keagamaan, kepercayaan tertentu, perayaan budaya, atau alasan keindahan, teman-teman.
Anting-Anting di Penjuru Dunia
Bagi bangsa Mesir Kuno, anting-anting yang paling populer adalah anting-anting berbentuk teratai berwarna emas.
Kemudian, di Afrika Selatan, orang-orang Masai di wilayah yang sekarang adalah Kenya, juga punya tradisi memakai anting-anting telinga sejak dulu juga.
Di negara Asia Selatan seperti India, anting-anting di telinga dan hidung menjadi tradisi budaya yang sudah berlangsung lama.
Sebelum Buddha menemukan agama pada masa Tiongkok kuno, beliau juga mengenakan perhiasan yang dipasang di telinga. Kita bisa melihat bentuk telinga yang seperti pernah dipasang perhiasan pada patung Buddha, teman-teman.
Di benua Amerika, suku Astec, Maya, dan suku-suku asli lainnya juga mengenakan anting-anting untuk tujuan spiritual dan membuat mereka terlihat pemberani saat berperang.
Baca Juga: 500 Tahun Sebelum Suku Inca, Ada Suku Tinawaku di Amerika Selatan
Sejak Kapan Perempuan Memakai Anting-Anting?
Nah, di Eropa dan Amerika Serikat, anting-anting awalnya dipakai oleh laki-laki, yaitu para pelaut, teman-teman.
Pelaut zaman dahulu percaya kalau anting-anting memberikan pandangan jarak jauh yang lebih baik.
Saat era Renaisans pada abad ke-14 sampai ke-17 di Eropa, laki-laki mengenakan anting-anting sebagai tanda status sosial. Di era itu, perempuan di Eropa juga mengenakan anting-anting.
Di abad ke-17 dan ke-18, anting-anting mutiara mulai populer di Eropa dan Amerika.
Perempuan di Eropa pernah tidak memakai anting-anting karena gaya rambut yang berubah. Saat gaya rambut yang populer kembali menunjukkan telinga, perempuan kembali mengenakan anting-anting.
Kemudian di abad ke-20, mulai banyak anting-anting jepit yang bisa dipasang tanpa membuat lubang di telinga.
Nah, di tahun 1960-an, barulah anting-anting mulai umum dikenakan oleh anak perempuan di Amerika Serikat.
Baca Juga: Knocker Upper, Profesi Unik Membangunkan Orang Sebelum Ada Jam Alarm
Bagaimana dengan Budaya Memakai Anting-Anting di Indonesia?
Di Indonesia, anting-anting mulai dikenal saat agama Hindu masuk ke Indonesia pada abad ke-4 Masehi.
Ini bisa dilihat dari relief candi di Indonesia yang menunjukkan gambar perempuan mengenakan anting-anting.
Itulah serba-serbi anting-anting, teman-teman. Yuk, cari tahu asal-usul lainnya pada artikel terkait! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Sejak Kapan Manusia Minum Susu Sapi, ya? Ayo, Kita Cari Tahu!
Yuk, lihat video ini juga!
Penglihatan Mulai Buram? Ini 3 Hal yang Bisa Jadi Penyebab Mata Minus pada Anak-Anak
Source | : | Howstuffworks |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR