Banyak orang yang menganggap kalau kifosis ini hanya dialami oleh orang yang sudah tua karena berkaitan dengan osteoporosis atau kondisi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
Namun sebenarnya anak-anak dan remaja juga bisa mengalami kifosis, lo, teman-teman. Karena berbeda dengan skoliosis, kifosis bisa terjadi karena hal-hal yang sering kita lakukan.
Ada tiga jenis kifosis yang bisa saja dialami oleh seseorang, yaitu kifosis bawaan, kifosis postural, dan kifosis Scheuermann.
Sesuai namanya, kifosis bawaan terjadi saat seseorang lahir dengan kondisi tulang belakang yang sudah membungkuk dan biasanya baru disadari atau terlihat saat ia sudah mengalami masa pertumbuhan.
Jenis kifosis lainnya adalah kifosis postural, yaitu kifosis yang disebabkan karena postur tubuh kita yang buruk, seperti terlalu sering membungkuk sehingga menyebabkan tulang punggung menekuk atau membulat.
Baca Juga: Sering Lupa Minum Air Putih? Ikuti Cara Ini Supaya Rajin Minum Air Putih, yuk!
Namun hal ini bisa dihindari dengan meluruskan tubuh saat berdiri maupun duduk, lo.
Jenis kifosis yang terakhir adalah Scheuermann, yang merupakan jenis kifosis yang membuat tulang punggung berbentuk segitiga, sehingga terlihat penderita kifosis jenis ini punya punuk.
Beberapa cara bisa dilakukan sebagai pengobatan dari kifosis, teman-teman, seperti terapi fisik, pemasangan penjepit tulang belakang, atau operasi.
Tulang belakang manusia memang melengkung ke arah dalam pada bagian bawah, teman-teman.
Namun saat tulang belakang bagian bawah melengkung terlalu dalam, maka hal ini menunjukkan adanya kelainan bernama lordosis.
Source | : | Kids Health,Hello Sehat |
Penulis | : | Tyas Wening |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR