Bobo.id - Apa yang teman-teman lakukan saat ingin menikmati secangkir teh? Kita bisa membuatnya sendiri di rumah menggunakan teh celup maupun daun teh bubuk.
Atau kita juga bisa membeli teh dalam kemasan yang dijual di minimarket atau di warung sekitar rumah.
Di Tiongkok, ada sebuah kedai teh yang membutuhkan perjalanan panjang sampai kita bisa menikmati segelas teh, teman-teman.
Meskipun harus melalui perjalanan yang panjang, ternyata kedai teh huashan justru menarik banyak pengunjung, lo.
Baca Juga: Mirip Terompet tapi Super Panjang, Alphorn Musiknya Penggembala Sapi
Kedai Teh di Atas Gunung
Selain harus melalui jalan yang panjang, untuk mencapai kedai teh huashan ini kita harus melewati jalan yang tidak mudah, teman-teman.
Kedai teh ini terletak di puncak gunung Hua, yang merupakan salah satu dari lima pegunungan besar di Tiongkok.
Untuk mencapai kedai teh yang terletak di ketinggian lebih dari 2.000 meter ini, kita harus melakukan perjalanan selama dua jam.
Jalan yang harus dilalui juga sulit, lo, karena selain naik puncak gunung, beberapa bagian di gunung ini juga belum dibuat menjadi jalan setapak seperti yang biasa teman-teman lewati.
Di beberapa bagian, pengunjung yang ingin ke kedai teh huashan harus merayap di dindin gunung dengan memakai tali pengaman atau berjalan di papan kayu tipis yang sudah tua.
Teh yang Disajikan di Kedai Teh Huashan Berbeda
Setelah melakukan perjalanan panjang dan sulit menuju kedai teh huashan, tentu banyak orang yang penasaran dengan teh yang disajikan kedai teh ini.
Beberapa orang yang sudah menikmati teh di kedai teh tertinggi di dunia ini mengatakan kalau teh yang disajikan di kedai teh huashan punya rasa yang spesial, lo.
Baca Juga: Hutan di Banyuwangi Ini Seperti Hutan di Film Fantasi, Pernah Mengunjunginya?
Teh yang disajikan di kedai teh Huashan merupakan teh yang bibitnya khusus ditanam untuk kedai teh di puncak gunung ini.
Selain menggunakan teh khusus, air yang digunakan untuk menyeduh teh di kedai teh ini juga berbeda, lo, teman-teman.
Teh di kedai teh huashan diseduh dengan air dari salju yang sudah mencair, air dari sumber mata air pegunungan, atau dari air hujan.
Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, 3 Hal di Tubuh Ini Bisa Mendeteksi Kebohongan
Teh khusus ini menghasilkan teh dengan rasa pahit tapi punya aroma harum yang khas.
Teh yang disajikan dipercaya bisa mengurangi serangan panas dan meredakan dahaga. Selain itu, menikmati teh sambil melihat pemandangan dari atas gunung Huashan dipercaya bisa meningkatkan suasana hati, teman-teman.
Gunung Hua Menjadi Tempat yang Penting
Sebelum banyak turis naik ke gunung Hua untuk menikmati secangkir teh di kedai teh huashan, gunung Hua adalah tempat yang penting untuk para peziarah, biarawan, biarawati, dan para biksu.
Sejak abad ke-2 Sebelum Masehi, kuil agama Tao sudah berdiri di atas gunung Hua dan banyak peziarah serta pemuka agama mendaki jalur berbahaya gunung Hua untuk berdoa.
Namun saat ini sebuah kuil di puncak gunung Hua tidak hanya berfungsi sebagai kuil, tapi juga sebagai kedai teh.
O iya, gunung Hua punya lima puncak dengan kuil di setiap puncaknya yang jika dilihat dari atas akan membentuk bunga lotus atau teratai.
Baca Juga: Jadi Tempat Syuting Banyak Film, Intip Fakta Unik Gurun Pasir Wadi Rum, yuk!
Minum Teh Merupakan Tradisi di Tiongkok
Meskipun harus melalui jalan yang sulit dan memakan waktu setidaknya dua jam mencapai puncak gunung Huashan, tapi kenapa banyak orang yang berminat melakukan perjalanan itu, ya?
Nah, hal ini ternyata disebabkan oleh budaya minum teh yang sudah menjadi tradisi negara Tiongkok dan dilakukan dalam upacara bernama Cha Yi atau "seni teh". Ini bertujuan untuk membuat pikiran, tubuh, dan jiwa menjadi lebih fokus.
Orang yang mengikuti upacara Cha Yi harus fokus dalam menggunakan peralatan dalam upacara, menyiapkan air yang digunakan untuk menyeduh teh, hingga mengukur jumlah teh yang digunakan hingga rasa teh yang dikeluarkan bisa maksimal.
Tonton video ini juga, yuk!
| Source | : | Atlas Obscura,Curiosity,npr.org,Unusual Places |
| Penulis | : | Tyas Wening |
| Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR