"Ya! Hari ini adalah hari ketujuh sejak aku dikutuk dan aku harus menemui raja burung merpati. Akan kucoba. Sementara itu kalian pulapglah! Taruhlan dua mangkuk di atas pilar di kebun. Taruhlah pada setiap pilar sebuah mangkuk. Dan mangkuk itu harus kalian isi dengan air. Kalau ada seekor burung merpati putih datang mandi di mangkuk itu, kau, Kaisar Saga harus pergi ke bukit di belakang purimu. Pada saat itu tubuhku akan kembali menjadi manusia. Tapi jika kau tidak menaruh mangkuk di sana, maka aku, tidak akan bisa berubah menjadi manusia lagi," demikian kata Tama-No-Chu.
Ketika burung putih itu masih berbicara, Kaisar Saga berusaha menangkapnya. Tiba-tiba Chu berteriak, "Jangan kau sentuh aku!"
"Tidak, aku harus menangkapmu. Aku tak bisa hidup, jika aku tidak memegangmu!" sahut Kaisar Saga sambil berusaha menangkap merpati putih, tapi sia-sia. Yang tertangkap hanya bulunya saja sebanyak tiga helai.
Baca Juga: Selain Tikus, Kenapa Kelinci Juga Sering Dijadikan Hewan untuk Penelitian? #AkuBacaAkuTahu
Kaisar Saga dan Kaniharu lalu kembali ke puri Kaisar Saga.
Setibanya di puri, Kaisar berkata, "Ayah, ibu! Pesta yang pernah kita rayakan bukanlah pesta perkawinan yang sah! Sekarang aku mohon disiapkan dua mangkuk yang berisi air dan taruhlah pada pilar di kebun!"
"Sekarang kau yang berkuasa di sini. Jadi kau boleh melakukan apa saja menurut kehendakmu," kata orang tua Kaisar Saga.
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR