Bobo.id - Saat kita berada di tempat yang bersuhu dingin ekstrem dan kita tidak terbiasa dengan itu, kita bisa terserang hipotermia.
Hipotermia merupakan suatu kondiri di saat tubuh tidak bisa mengatur suhu tubuh pada tekanan udara dingin.
Biasanya, tubuh kita bisa mengatur dan menjaga suhu tubuh agar tetap berada di antara 36,5 sampai 37,5 derajat Celcius.
Baca Juga: Mau Berwisata Safari ala Film Lion King? Yuk, Kunjungi 3 Tempat Ini!
Namun, jika suhu tubuh sudah berada di bawah 35 derajat Celcius, artinya kita sudah terserang hipotermia.
Hipotermia biasanya terjadi pada orang-orang yang berada di daerah yang sangat dingin, bukan hanya di daerah bersalju, tapi juga di puncak gunung.
Maka itu, para pendaki biasanya rentan terkena hipotermia, apalagi pendaki yang kondisi tubuhnya memang tidak cukup kuat.
Yuk, kita cari tahu beberapa fakta tentang serangan hipotermia!
Baca Juga: 50 Tahun Lalu Manusia Pertama Kali Mendarat di Bulan, Ini 5 Fakta Uniknya
1. Penyebab Hipotermia Bisa karena Kelelahan Fisik
Orang yang mengalami kondisi hipotermia, pada umumnya menggigil kaku, sebab suhu bagian dalam tubuh berada di bawah 35 derajat celcius.
Adapun kondisi ini termasuk dalam kategori exposure, yakni kelelahan fisik yang disebabkan oleh keadaan alam atau lingkungan.
Ketika menempuh medan pendakian, jalur yang dilalui bisa terjal atau medan yang tidak menentu.
Hal inilah yang membuat pendaki harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk melewati medan tersebut.
Baca Juga: Ini 5 Kota di Asia yang Jadi Tempat Populer untuk Tinggal dan Menetap
Tak hanya menggigil, gejala lain hipotermia, yakni pusing, halusinasi, bicara tidak jelas, napas cepat, dan kulit dingin atau pucat.
Ada juga penyebab serangan hipotermia, seperti berendam di air dingin dalam jangka waktu cukup lama, terpapar udara dingin dan berangin, dan saat melakukan operasi.
2. Proses Terjadi Hipotermia
Pada bagian otak manusia, terdapat organ yang berfungsi untuk mengatur temperatur atau suhu tubuh, yakni hipotalamus.
Baca Juga: Indonesia Rayakan Hari Anak Nasional Setiap 23 Juli, Bagaimana dengan Negara Lain?
Saat tubuh mengalami perubahan suhu, hipotalamus akan bekerja merespons itu secara tepat.
Respons yang ditampilkan hipotalamus salah satunya dengan gerakan menggigil.
Respons ini merupakan suatu perlindungan tubuh untuk menghasilkan suhu panas melalui aktivitas otot atau dari proses metabolisme di dalam sel tubuh.
Menurut penelitian, organ jantung dan hati mampu menghasilkan suhu panas dalam tubuh.
Baca Juga: Sambut Hari Anak Nasional, Tampilan Google Doodle Hari Ini Menggemaskan
Namun, jika manusia berada dalam ruangan dingin, kinerja jantung dan hati dalam menghasilkan suhu tubuh menjadi menurun.
Hal ini berdampak pada perlindungan untuk menjaga suhu panas tubuh dan otak berkurang, bahkan bisa terhenti.
Pada kondisi suhu tubuh rendah, beberapa fungsi tubuh juga mengalami penurunan, seperti memperlambat aktivitas otak, pernafasan, dan detak jantung.
Itulah mengapa hipotermia dikategorikan sebagai kondisi medis berbahaya dan harus lekas ditangani.
Baca Juga: Agar Tak Bingung, Cari Tahu Perbedaan imoo Watch Phone Y1 dan Z5, yuk!
3. Pertolongan pada Korban Hipotermia
Ketika menjumpai orang yang mengalami hipotermia, tidak perlu panik. Namun, segeralah melakukan pertolongan agar kondisi tidak semakin memburuk.
Salah satu tindakan pertolongan bisa dengan menghangatkan tubuh seseorang dengan memeluknya hingga merasa hangat.
Kita bisa menggunakan selimut, terutama untuk menghangatkan bagian kepalanya lebih dahulu.
Baca Juga: Review imoo Watch Phone Z5, Bisa Video Call di Dalam Air, lo!
Jika orang yang terserang hipotermia memakai pakaian yang basah, segeralah ganti dengan pakaian yang kering.
Selain itu, kita juga bisa memberi makanan atau minuman hangat, ketika kondisi tubuhnya sudah bisa membuka mulut atau sudah tidak kaku.
Cara lain adalah memindahkan orang yang terserang hipotermia ke ruangan kering dan hangat dengan gerakan pelan agar tidak memicu detak jantung yang tidak teratur.
Namun, jika orang itu dalam keadaan tidak sadarkan diri dan masih dirasakan denyut nadi dan hempasan napas, segera hubungi bantuan darurat.
Baca Juga: Yuk, Berlibur Bersama Keluarga ke 5 Negara Terpopuler di Asia Ini!
4. Hindari Hal Ini saat Mengatasi Hipotermia
Kondisi tubuh yang mengalami hipotermia tidak bisa dianggap sebagai hal kecil.
Oleh karena itu, perlu penanganan yang cepat dan tepat agar kondisinya tidak semakin memburuk.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan sebaiknya dihindari saat mengatasi korban hipotermia.
Baca Juga: Sering Terbangun karena Lapar? Makanlah Camilan Ini Sebelum Tidur
Misalnya hindari menghangatkan tubuh mulai dari tangan dan kaki karena bisa memicu syok pada orang itu.
Kemudian, hindari memijat pada bagian kaki dan tangannya. Hindari juga merendam tubuhnya dengan air hangat atau panas.
Selanjutnya, kita tidak dianjurkan menggunakan lampu pemanas yang digunakan untuk menghangatkan tubuhnya.
Selain itu, hindari juga menempelkan kompres panas di tubuh korban karena bisa menyebabkan luka bakar di tubuh.
Baca Juga: Kita Jarang Merasa Haus saat Berada di Tempat Bersuhu Dingin, Mengapa?
(Penulis: Retia Kartika Dewi)
Lihat video ini juga, yuk!
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR