Ia segera pulang ke rumah dan mulai menggambar. Mula-mula ia menggambar tujuh garis lengkung. Yang kemudian masing- masing garis diberinya warna, seperti warna pelangi. Amboi, indahnya!
"Cihuiii, kini aku sudah mempunyai hadiah," seru Gelatik gembira. "Ayah pernah berkata, hadiah itu tak perlu mahal. Yang penting adalah perhatian kita pada yang berulang tahun." Keesokan harinya semua burung datang ke rumah Kepodang dengan riang gembira.
"Selamat ulang tahun, Kepodang," mereka memberi selamat.
Baca Juga: Apakah Kucing dan Anjing Juga Perlu Sikat Gigi? #AkuBacaAkuTahu
"Waaaah... waaaaah, terima kasih ya! Kalian begitu baik padaku!"
"Ayo Kepodang! Bukalah bingkisan-bingkisannya. Kami ingin melihatnya!"
Kepodang lalu membuka hadiahnya satu demi satu. Ada sekaleng jawawut, jagung dan biji padi, ada selendang dan... ada sebuah lukisan. Kepodang lama mengamatinya. Semua teman juga memperhatikan lukisan Gelatik.
Baca Juga: Sasando, Alat Musik Berdawai dari Pulau Rote Ini Ada 2 Macam
"Indah sekali, Gelatik! Mirip pelangi sungguhan," puji burung-burung lain.
"Lukisan ini akan kugantung disarangku. Akan kutatap setiap hari," ujar Kepodang.
Gelatik gembira sekali mendengar pujian mereka. Mereka lalu bergembira ria.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Digunakan untuk Menunjukkan Waktu, Kata Jam dan Pukul Maknanya Berbeda, lo!
#GridNetworkJuara
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR