Bobo.id - Coba perhatikan orang-orang di sekitarmu, di lingkungan rumah, sekolah, atau tempat-tempat yang kita kunjungi.
Satu hal yang kita sadari adalah setiap orang memiliki warna kulit yang berbeda-beda.
Tidak perlu membandingkan dengan orang dari negara lain, di Indonesia sendiri masyarakatnya mempunyai warna kulit yang beragam.
Baca Juga: Melindungi Kulit dari Matahari, Apakah Kita Perlu Pakai Tabir Surya?
Misalnya orang yang tinggal di daerah pantai biasanya memiliki kulit lebih gelap daripada orang yang tinggal di daerah dingin seperti pegunungan.
Seiring waktu, para ilmuwan mempelajari tubuh manusia belajar bahwa jenis warna kulit tampak sebagai sifat adaptif yang diturunkan melalui gen dari orang tua ke anak-anaknya.
Baca Juga: Kucing Persia Hitam Ini Bisa Berakting Layaknya Bintang Film, lo!
Hal ini juga berhubungan erat dengan letak geografis dan radiasi ultraviolet (UV) yang dipancarkan oleh sinar Matahari.
Yuk, cari tahu penjelasan mengapa kulit manusia berbeda-beda warnanya!
Baca Juga: Dongeng Anak: Bersahabat
Perbedaan Warna Kulit Manusia
Warna kulit seseorang ditentukan oleh jumlah melanin di kulitnya. Melanin adalah pigmen coklat gelap hingga hitam yang diproduksi oleh sel-sel khusus yang disebut melanosit.
Tujuan melanin adalah melindungi kulit manusia dari sinar UV matahari yang berbahaya.
Radiasi ultraviolet dapat menyebabkan kulit kanker. Melanin bertugas sebagai tabir surya alami dengan menyerap sinar UV ini.
Baca Juga: Wah, Peneliti Temukan Tulang Paha Dinosaurus Seberat 500 Kilogram!
Semakin banyak melanin yang dimiliki kulit kita, semakin gelap pula kulit dan semakin banyak perlindungan terhadap sinar UV pada kulit kita.
Orang dengan kulit terang biasanya hanya memiliki sedikit melanin. Orang dengan kulit lebih gelap memiliki lebih banyak melanin.
Orang dengan warna kulit kuning memiliki lebih banyak jenis pigmen lain yang disebut karoten.
Baca Juga: Yuk, Kenali Penyebab Vertigo yang Bisa Dialami Anak-Anak Seperti Kita!
Orang-orang yang tinggal di daerah tropis lebih banyak terpapar radiasi UV Matahari yang berbahaya.
Akibatnya, kulitnya cenderung menjadi lebih gelap karena tubuh memproduksi lebih banyak melanin untuk menangkal efek dari sinar Matahari.
Selama beberapa generasi berturut-turut, gen diturunkan dari orang tua kepada anak-anak, termasuk kecenderungan untuk menghasilkan sejumlah melanin.
Baca Juga: Kucing Juga Bisa Cacingan, Apa Penyebab Cacingan pada Kucing?
Demikian juga, orang yang tinggal di Bumi bagian utara cenderung memiliki warna kulit yang lebih terang karena mereka tidak menerima banyak sinar UV dari Matahari.
Karena itu, tubuh orang utara tidak perlu memproduksi banyak melanin yang membuat warna kulit lebih terang.
Selain itu, warna kulit yang lebih terang di daerah utara memungkinkan lebih banyak sinar UV menembus kulit untuk membantu menghasilkan vitamin D dalam jumlah yang dibutuhkan tubuh.
Baca Juga: Kucing Juga Bisa Cacingan, Apa Penyebab Cacingan pada Kucing?
Tubuh harus selalu mencapai keseimbangan untuk memastikan ia menerima radiasi UV yang cukup untuk membuat vitamin D.
Misalnya, di beberapa wilayah pesisir utara, seperti Alaska dan Kanada, kita akan melihat bahwa penduduk asli cenderung memiliki kulit lebih gelap.
Ini biasanya karena mereka makan makanan yang kaya akan makanan laut yang menyediakan semua vitamin D yang dibutuhkan tubuh mereka.
Baca Juga: Terlihat Seperti Balon, Ternyata Ini Hewan Laut yang Berbahaya, lo!
Hasilnya, kulit mereka menghasilkan lebih banyak melanin yang membuatnya warna kulit lebih gelap.
Tubuh kita beradaptasi dengan kondisi tempat hidup seiring waktu dan mereka mewariskan sifat-sifat ini kepada keturunannya.
Karena itulah warna kulit kita biasanya cenderung mirip dengan warna kulit kedua orang tua kita.
Teman-teman mungkin punya banyak pertanyaan tentang hal di sekitarmu. Dengan membaca, kita jadi tahu jawabannya.
Semakin banyak membaca, semakin kita tahu banyak hal. Yuk, membaca! #AkuBacaAkuTahu
Baca Juga: Apakah Benar Anjing Buta Warna? Cari Tahu, yuk! #AkuBacaAkuTahu
Tonton video ini, yuk!
Source | : | Wonderopolis |
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR