Bahkan, dalam sebuah erupsi gunung berapi yang berkekuatan besar, kolom abu bisa keluar setinggi 40 kilometer, teman-teman. Wah ini sampai menembus stratosfer di atmosfer Bumi, lo!
Tahukah kamu? Stratosfer yang terkena aerosol dari kolom abu ini bisa menyebabkan perubahan iklim jangka pendek, teman-teman. Seperti yang pernah terjadi saat letusan Gunung Tambora pada 1815.
Terbentuknya Kolom Abu
Kolom abu erupsi gunung berapi ini terbentuk dalam aktivitas vulkanik eksplosif, ketika konsentrasi bahan yang mudah berubah jadi gas dalam magma yang naik mengubahnya menjadi abu vulkanik halus dan batuan yang kasar.
Asap dan batuan ini dikelarkan dengan kecepatan ratusan meter per detik, makanya bisa membumbung sangat tinggi.
Tinggi Kolom Abu
Kolom abu ini akan berhenti naik ke udara ketika sudah mencapai ketinggian di mana udara di sekitar kolom abu tidak lebih padat dibandingkan kolom abu.
Namun, ada hal yang yang memengaruhi ketinggian kolom abu, misalnya diameter lubang erupsi tempat letusan terjadi, kandungan gas dalam magma, dan kecepatan kolom abu saat gunung berapi erupsi.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Erupsi, Warga Sekitar Diimbau Berhati-hati
Jangan Sampai Salah, Ini Ciri Keju yang Masih Aman di Makan dan yang Harus Dihindari
Source | : | Kompas.com,McGill University,McGill Media |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR