Kutut ternyata juga tidak bisa main dengan Owi. Hari mulai gelap dan ia harus tidur. Besok pagi ia harus mencari makan, yaitu biji-bijian.
Owi kembali ke pohonnya dan ikut berburu bersama ibunya. Dalam kegelapan malam, Owi melihat seekor anak katak di bawah daun pohon talas. Swiiiing… owi segera menyambarnya.
“Kamu hebat ,Owi!” puji ibunya.
Owi senang, tetapi ia berkata, “Buat apa pintar berburu. Penampilan dan suara kita begitu jelek. Teman-teman Kutut sampai terbang ketakutan ketika aku dating ke tempatnya!”
Baca Juga: Tidak Bisa Tidur? 5 Hal yang Ada di Kamar Ini Bisa Jadi Penyebabnya
“Setiap burung di ciptakan Tuhan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bersyukurlah. Kedua mata kita terletak di depan, seperti mata manusia. Letak mata burung-burung lain, ada di kiri dan kanan kepalanya. Bukankah kita istimewa?” kata ibu Owi.
“Aaah, Ibu sama saja dengan ibu Han. Suka memuji diri sendiri!” kata Owi. “Pokoknya, besok malam aku tidak mau ikut berburu. Amu mau tidur saja supaya besok pagi bisa bermain dengan Kutut dan Nuri!”
Besok malamnya, Owi benar-benar tak mau ikut berburu. Malam sangat sunyi. Sesekali terdengar suara serangga malam. Owi mencari serangga di semak-semak untuk mengisi perut.
Baca Juga: Mengalahkan Frozen, The Lion King Jadi Film Animasi Terlaris di Dunia
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR