Bobo.id – Siapa yang gemar makan burger atau hot dog? Kalau iya, pasti teman-teman menyadari ada saus berwarna kuning di dalamnya.
Ada yang tahu nama saus kuning itu? Yap, namanya adalah saus mustard atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan moster.
Baca Juga: Saus Kuning Burger Ternyata Dibuat dari Rempah Moster, Seperti Apa Tanamannya?
Jika teman-teman bertanya-tanya terbuat dari apa saus mustard itu, jawabannya adalah dari rempah-rempah yang juga bernama mustard.
Mungkin di Indonesia tidak familiar dengan rempah satu ini. Namun di eropa, mustard sudah dijadikan sebagai salah satu rempah penyedap sejak lama, lo.
Baca Juga: Apa yang Harus Dilakukan Ketika Makanan Tersangkut di Tenggorokan?
Kerennya lagi, tidak hanya jadi penyedap, mustard juga bisa dijadikan sebagai bahan bakar. Kok bisa, ya?
Yuk, cari tahu penjelasannya!
Baca Juga: Wah, di California Ada Peraturan Membawa Wadah Makanan untuk Makanan yang Dibungkus
Biji Mustrad Dijadikan Bahan Bakar
Cadangan minyak bumi semakin hari semakin menipis. Karena itu, para ahli sibuk memcari penggantinya.
Nah, untungnya, salah satu perusahaan maskapai penerbangan nasional asal Australia, Qantas, berhasil menemukan bahan bakar dari tanaman untuk menerbangkan sebuah pesawat.
Bahan bakar yang digunakan oleh pesawat ini berasal dari Brassica carinata.
Baca Juga: Unta Kharai dari India, Suka Berenang dan Mengonsumsi Tanaman Bakau
Brassica carinata ini merupakan sejenis biji mustard yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi pertanian di Kanada.
O iya, bahan bakar dari biji mustard bisa menghemat emisi karbon sebanyak tujuh persen dibandingkan dengan penerbangan biasa pada rute yang sama.
Tak hanya itu, menggunakan bahan bakar ini juga mengurangi emisi karbon lebih banyak dibandingkan dengan bahan bakar pada umumnya.
Baca Juga: Segar dan Enak, Buat Es Krim Yoghurt Stroberi Sendiri di Rumah, yuk!
Pesawat dengan Bahan Bakar Baru
Dikutip dari The Guardian, Qantas merupakan perusahaan penerbangan pertama di dunia yang sudah berhasil menerbangkan pesawat berbahan bakar ramah lingkungan dari Amerika Serikat ke Australia, yang menempuh 15 jam perjalanan.
Wah, hebat, kan, bahan bakar alternatif ini?
(Penulis: Felixia Amanda)
Baca Juga: Tidak Suka Sarapan? Sarapan Bisa Menurunkan Risiko Diabetes dan Meningkatkan Fokus, lo!
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR