"Sayembara memukul Gong Gora tiga kali. Gong raksasa yang terletak di atas menara itu! Sejak zaman kakek raja, belum pernah ada yang berhasil memukul gong itu sampai tiga kali. Pemukulnya saja sebesar batang pohon kelapa yang paling besar," kata penonton lainnya.
"Yang berhasil akan dijadikan senapati kerajaan," kata orang lainnya.
Mendengar itu, Jaka Wana menjadi tertarik. la mendaftarkan diri pada petugas kerajaan. Hampir saja ia tak diizinkan ikut, sebab ia masih anak-anak. Peserta dewasa saja banyakyang gagal.
Giliran Jaka Wana pun tiba. Ia mengayunkan pemukul besar itu ke Gong Gora. Gong itu pun berbunyi. Bergetar. Satu kali. Dua kali. Tiga kali. Riuh tepuk tangan menyambut keberhasilan Jaka Wana.
Baca Juga: Bertemu Langsung dengan Para Aktor di Legend Hero Meet the Actors, Siapa yang Datang?
Namun tak lama setelah getar gong berhenti, bumi seperti dilanda gempa. Ternyata tiga kali bunyi Gong Gora mengakibatkan hewan-hewan besar di hutan beramai-ramai masuk wilayah kerajaan. Mereka mengamuk. Orang-orang ketakutan, berlari menyelamatkan diri.
"Hentikan hewan-hewan itu!" perintah raja kepada para prajurit. Namun para prajurit tak berhasil. Akhirnya raja meminta Jaka Wana untuk menaklukkan hewan-hewan itu.
Jaka Wana mampu berbahasa hewan. Ia bercakap-cakap dan memberi penjelasan pada hewanhewan itu. "Raja Goragangsa mengadakan sayembara membunyikan gong raksasa. Maafkan kami jika bunyi gong tadi membuat kalian risau," ujar Jaka Wana lembut pada hewan-hewan itu.
Baca Juga: 5 Hal yang Harus Diperhatikan Sebelum Minum Obat agar Lebih Ampuh
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR