Mendengar keributan itu Peri Bunga yang sedang berada di kelopak bunga mawar tertegun sebentar. Lalu tersenyum dan berkata, "Sampai kapan pun kau mencarinya tak akan kau temukan. Hihiiihiii, sapu tangan itu ada padaku!" la pun melayang-layang lagi.
Ada apa dengan peri bunga? Mengapa sapu tangan-sapu tangan Rini dan penduduk negeri ada padanya? Haaaa... hatsyii! Peri nakal itu bersin.
Baca Juga: Musim Hujan Tahun Ini Terlambat Datang, Apa Penyebabnya, ya?
Oho, jadi Peri Bunga sedang pilek dan memerlukan sapu tangan untuk membersihkan hidungnya. Namun sang Peri tidak mempunyai sapu tangan. Ia juga tidak mempunyai uang. Apa akal? Ia turun ke bumi setiap malam dan mengambil sapu tangan-sapu tangan yang sudah disiapkan untuk dibawa ke sekolah besok. Benar-benar nakal peri ini.
Dari hari ke hari semakin banyak penduduk negeri yang mengomel mencari sapu tangan yang hilang. Padahal mereka yakin telah menyimpannya di tempat yang aman.
Sebulan kemudian Peri yang nakal itu pun sembuh dari penyakit pileknya. Setelah ia mengikuti nasihat Pak Dokter, tidak minum es dan bermain hujan.
Baca Juga: Mengapa Kita Merasa Lega Setelah Bersin, ya? #AkuBacaAkuTahu
Menuju Dua Dekade, National Geographic Indonesia Gelar Pameran Foto Sudut Pandang Baru Peluang Bumi
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR