Bobo.id – Teman-teman, apa kamu tahu? Ada beberapa hewan yang pernah melahirkan di ruang angkasa, lo.
Ini karena ilmuwan banyak mempelajari hewan-hewan yang sedang mengandung, saat di ruang angkasa.
Beberapa di antara hewan yang pernah hamil dan melahirkan di ruang angkasa ada salamander, ikan, sampai tikus.
Tapi, manusia belum pernah ada yang berada di ruang angkasa dalam keadaan hamil.
Apa yang berbeda jika manusia mengandung dan melahirkan bayi di ruang angkasa, ya?
Bagaimana Jika Ibu Manusia Melahirkan Adik Bayi di Ruang Angkasa?
Dari 60 orang astronaut perempuan yang pernah pergi ke ruang angkasa, tidak ada yang pernah pergi ke ruang angkasa saat sedang mengandung anaknya, teman-teman.
Hmm.. bagaimana jika manusia melahirkan bayi di ruang angkasa, ya?
Tentu saja situasinya akan berbeda dengan melahirkan bayi di Bumi, teman-teman.
Di ruang angkasa, gaya gravitasinya tidak seperti di Bumi, teman-teman.
Di ruang angkasa, lingkungannya memiliki gravitasi yang sangat rendah.
Baca Juga: Adik Bayi Belum Bisa Menggigil Jika Kedinginan, Bagaimana Caranya Tetap Hangat?
Makanya, para astronaut seperti melayang saat berada dalam pesawat antariksa atau Stasiun Antariksa Internasional.
Tanpa adanya bantuan dari tarikan gaya gravitasi seperti di Bumi, ibu mungkin akan semakin sulit mendorong adik bayi keluar dari perutnya, teman-teman.
Bagaimana Jika Ada Ibu Hamil yang Tinggal di Ruang Angkasa, ya?
Kalau suatu saat manusia pindah dari Bumi, ibu hamil juga bisa mengalami hal yang berbeda dari di Bumi, lo.
Tanpa adanya gravitasi seperti di Bumi, tulang manusia akan berkurang kepadatannya, teman-teman.
Makanya, astronaut memiliki rutinitas khusus untuk menjaga kepadatan tulangnya, teman-teman. Karena, menurut ilmuwan, astronaut yang tinggal di ruang angkasa kehilangan sekitar 1 sampai 2 persen kepadatan tulangnya setiap bulan.
Rupanya, kepadatan tulang penting bagi ibu yang sedang mengandung adik bayi, lo. Jika ibu hamil tinggal di ruang angkasa, maka tulang panggulnya bisa ikut rapuh dan mengalami patah tulang.
Apakah Lingkungan Bisa Memengaruhi Adik Bayi yang Lahir di Ruang Angkasa?
Menurut ahli biologi evolusi Scott Solomon, ruang angkasa bisa memengaruhi adik bayi yang lahir di sana, lo.
Baca Juga: Bagaimana Hewan Melindungi Kulitnya dari Sinar Matahari? #AkuBacaAkuTahu
Scott Solomon, warna kulit manusia juga bisa berubah, lo.
Di ruang angkasa, manusia tidak memiliki banyak perlindungan untuk melawan radiasi ruang angkasa seperti cahaya kosmik, yang bisa berbahaya bagi kulit.
Sehingga, jika manusia lahir dan tumbuh di ruang angkasa, mungkin saja lama-kelamaan akan ada pigmen warna baru di tubuhnya.
Pigmen warna itu bisa bekerja seperti melanin yang melindungi kulit manusia dari sinar ultraviolet di Bumi.
Kemudian, generasi manusia berikutnya yang hidup di ruang angkasa mungkin bisa memiliki warna kulit yang berbeda dari manusia di Bumi sekarang. Namun, evolusi seperti ini terjadi dalam waktu berabad-abad atau bahkan jutaan tahun lamanya.
Wah, kira-kira kalau manusia pindah ke Mars evolusi apa yang akan terjadi, ya?
Baca Juga: Apa yang Terjadi Kalau Kita ke Ruang Angkasa Tanpa Pakaian Astronaut?
Yuk, lihat video ini juga!
Contoh Bentuk Kesenian Tradisional di Indonesia, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Science Insider |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR