Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Surat untuk Papa.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
Baca Juga: Cerpen Anak: Sup Buatan Ina
“SURATTTTT!" teriak Pak Pos, ketika tiba di rumah Winni.
Dengan setengah berlari Winni menghampiri Pak Pos dan mengambil surat yang diberikan padanya. Winni pun tak lupa mengucapkan terima kasih.
Sejenak Winni membaca alamat yang ada pada surat itu. "Cihuiiii, surat dari Papa," serunya dengan gembira seraya membawa surat itu ke dalam rumah.
Winni menyerahkan surat itu pada Mama di dapur. "Ma, ada surat dari Papa di Timtim!"
Baca Juga: Cerpen Anak: Seekor Burung Bangau
Mama lalu mengecilkan api kompor dan mengambil surat itu serta membukanya. Ketika membaca, mata Mama berbinar-binar.
"Kenapa, Ma?" tanya Winni yang sudah tak sabar ingin membaca juga. Tapi Mama yang sedang asyik, tidak mempedulikan pertanyaan Winni dan terus saja membaca.
Tak lama kemudian, "Bacalah sendiri!" ujar Mama seraya menyerahkan surat itu. Mama pun kembali ke dapur.
Baca Juga: Pesawat Memiliki Dua Jenis Kecepatan, yaitu Kecepatan Udara dan Darat, Apa Bedanya, ya?
Segera Winni mengambil surat Papa dan membacanya di sofa di ruang tamu. Mulut Winni komat kamit membaca surat itu. Lama juga membacanya.
"Jadi Papa sudah sampai di Timtim. Syukurlah! Hmm, tapi gara-gara Papa ditugaskan di Timtim, aku di rumah kesepian," gerutunya.
Memang biasanya setiap sore, Pak Teja, ayah Winni, mengajak putrinya bersepeda ke silang Monas atau bersenda gurau bersama.
Tapi sejak minggu yang lalu, Pak Teja pergi bertugas. Winni merasa kesepian ditinggal ayahnya.
Baca Juga: Selain Jadi Penyanyi, Raina Pernah Jadi Duta Cilik Piala Dunia, lo!
Setelah selesai membaea, Winni pergi ke kamarnya. Ia duduk termenung di meja belajarnya dan melihat ke sekelilingnya.
Tapi tak ada satu mainan pun yang menarik perhatiannya. Tiba-tiba matanya tertuju pada tumpukan kertas.
"Ah, aku tahu! Lebih baik aku menulis surat pada Papa. Pasti Papa senang!" ujarnya, lalu mengambil selembar kertas dan mulai menulis.
Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Bobo, Muzakki Ramdhan Ceritakan Pengalaman Jadi Gundala Kecil
Papa yang baik,
Surat Papa sudah kami terima. Ibu dan Winni senang sekali mendapat surat dari Papa. Selama Papa pergi Winni sedih sekali.
Pertama, kemarin waktu mati lampu, tidak ada Papa yang menolong menyalakan lampu petromak. Akibatnya, Winni belajar pakai lilin saja.
Kedua, selama ini Winni kesepian. Ibu sibuk dengan adik lyus. Dan kalau ke sekolah Winni harus naik beca Pak Mamat. Uuuuh, jalannya pelan sekali, seperti siput. Enakan naik mobil kantor Papa.
Pa, kalau bisa jangan lama-lama, yah! Winni sudah rindu. Oh ya, kalau pulang jangan lupa membawa oleh-oleh buat Winni, Dik lyus, dan Mama. Yang banyak!
Pa, Winni ingat pesan Papa! Selama ini Winni tidak pernah nakal. Selalu menurut kata-kata Mama. Sudah yah, sampai sini dulu surat Winni.
Dari, Winni, anak Papa.
Selesai menulis surat, Winni membacanya sekali lagi. Setelah dirasakannya surat itu benar, ia pun melipatnya, dengan rapi.
Baca Juga: Ada Marah Implisit dan Eksplisit, Mana yang Paling Berbahaya?
"Maaaaa!" teriak Winni seraya menuju ke dapur. "Ma, Winni tulis surat untuk Papa." Winni menyerahkan surat yang baru saja ditulisnya. Mama pun membacanya.
"Wah, Win, tentu Papa akan senang menerima suratmu. Oh ya, mana amplopnya? Awas lho, jangan lupa menulis alamat. Dan juga prangkonya untuk biaya pengiriman. Kalau sudah, biar Mama besok yang memposkannya."
Winni menganggukkan kepalanya. Ia tersenyum puas karena dapat melepaskan rindunya pada Papa, meskipun hanya dengan surat.
Cerita dan Ilustrasi oleh: Dok. Majalah Bobo
Baca Juga: Bau Mulut Setelah Makan Bawang? Coba 5 Cara Ini untuk Menghilangkannya
Tonton video ini, yuk!
Manchester City vs Chelsea, Duel Gengsi Manchester Biru dan London Biru Demi Top 4
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR