Bobo.id - Tata surya kita memiliki delapan planet yang mengorbit Bumi. Bisakah teman-teman menyebutkannya?
Yap, mereka adalah Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Namun, sebelum 2006, seluruh orang di dunia diajarkan bahwa ada sembilan planet di tata surya.
Baca Juga: Berkunjung ke Rumah Bobo, Muzakki Ramdhan Ceritakan Pengalaman Jadi Gundala Kecil
Planet kesembilan itu adalah Pluto. Pluto menjadi planet terjauh dari Matahari.
Sayangnya, pada 24 Agustus 2006, Pluto tidak lagi dinyatakan sebagai planet bersama dengan delapan lainnya.
Ada apa dengan Pluto? Apakah Pluto pergi dari tata surya dan meninggalkan delapan planet lain?
Baca Juga: Nama Android Q Dirilis, Ternyata Tidak Bernama Camilan Manis Lagi
Pluto Tidak Hilang, tapi....
Banyak orang yang menganggap Pluto hilang dari tata surya karena tidak lagi disebut planet.
Namun, nyatanya tidak seperti itu. Pluto tetap ada di tata surya. Pluto hanya diturunkan statusnya dari planet menjadi planet kerdil.
Pluto ditemukan oleh seorang astronom Amerika bernama Clyde Tombaugh pada 1930 lalu.
Baca Juga: Ini Dia Tips Makan Cokelat supaya Kita Bisa Mendapatkan Manfaatnya
Saat itu, para astronom menganggap Pluto merupakan planet kesembilan dan juga planet terkecil sekaligus planet terdingin di tata surya.
Penemuan Satelit Alami Pluto
Pada 1978, ada dua orang astronom Amerika bernama James Christy dan Robert Harrington yang meneliti Pluto.
Mereka menemukan bahwa Pluto juga memiliki satelit alami. Namun, satelit alami itu berukuran cukup besar.
Baca Juga: Meski Gravitasinya Lebih Besar, Mengapa Bulan Tidak Mengorbit Matahari?
Satelit alami yang dinamakan Charon ini berukuran hampir setengah dari ukuran Pluto.
Orbit Charon juga sangat dekat dengan Pluto. Hal inilah yang membuat para astronom menduga bahwa Charon dan Pluto adalah planet ganda.
Penemuan Sabuk Kuiper
Pada 1992, para astronom menemukan beberapa benda langit yang terbuat dari es, berukuran kecil, dan berada di luar orbit Neptunus.
Baca Juga: Bolehkah Kita Memberikan Daging Ikan Mentah pada Kucing Peliharaan?
Uniknya, benda-benda langit ini memiliki bidang orbit, ukuran, dan komposisi yang mirip dengan Pluto.
Penemuan beberapa benda langit di area yang sekarang ini disebut Sabuk Kuiper membingungkan para astronom.
Mereka bingung apakah Pluto memiliki hubungan dengan bongkahan-bongkahan es itu atau tidak.
Kebingungan inilah yang membuat para astronom mulai ragu apakah Pluto memang benar-benar planet atau bukan.
Baca Juga: Wah, Para Pemeran Legend Hero Lakukan 2 Food Challenge Ini saat Datang ke Rumah Bobo!
Pluto Berubah Status Menjadi Planet Kerdil
Pada 24 Agustus 2006, Persatuan Astronomi Internasional (IAU) mengadakan sidang tahunan.
Dalam sidang itu, para ahli membahas ulang tentang definisi dari sebuah planet.
Menurut astronom, planet merupakan sebuah benda langit berbentuk bulat atau hampir bulat, mengelilingi Matahari, dan orbitnya bersih dari benda langit lainnya.
Sedangkan planet kerdil adalah sebuah benda langit berbentuk bulan atau hampir bulat, mengelilingi Matahari, tapi masih ada benda-benda langit lainnya di orbitnya.
Baca Juga: Jauhkan 5 Benda Ini Jika Ingin Jaringan WiFi Tetap Lancar di Rumah
Nah, Pluto memang merupakan benda langit yang berbentuk hampir bulat dan mengelilingi Matahari.
Sayangnya, orbit Pluto masih belum bersih dari benda-benda langit lainnya. Maksudnya, Pluto berbagi area orbital dengan Objek Sabuk Kuiper.
Objek Sabuk Kuiper sendiri merupakan benda-benda langit yang berada di area Sabuk Kuiper.
Maka itu, IAU akhirnya menurunkan status Pluto dan menganggap Pluto bukan lagi planet, melainkan planet kerdil.
Baca Juga: Mengapa Ada Orang yang Takut dan Lemas saat Lihat Darah? #AkuBacaAkuTahu
Lihat video ini juga, yuk!
Tomat-Tomat yang Sudah Dibeli Bobo dan Coreng Hilang! Simak Keseruannya di KiGaBo Episode 7
Source | : | Info Astronomy |
Penulis | : | Cirana Merisa |
Editor | : | Bobo.id |
KOMENTAR