Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu dongeng anak hari ini, ya?
Dongeng anak hari ini berjudul Pelatih Kuda Kesayangan Raja.
Yuk, langsung saja kita baca dongeng anak hari ini!
Baca Juga: Dongeng Anak: Getar Gong Gora
Raja memiliki kuda istimewa yang gagah dan berbulu putih. Si Putih dilatih oleh Pak Kole, sehingga kuda itu hanya menuruti perintah Raja.
Si Putih tetap berdiri tegak walaupun peluru berdesing di kanan kirinya. Atau bila sebatang anak panah menancap di kaki. Bahkan, ketika seekor buaya berdiri dua meter di depannya. Jika Raja memerintahkan berjalan, kuda itu berjalan. Jika Raja memerintahkan berhenti, ia berhenti.
Baca Juga: Dongeng Anak: Pangeran Katak yang Palsu
Ketika Raja sedang berburu, seekor ular mendekati si Putih. Si Putih diam karena Raja tidak memerintahkannya apa-apa. Akibatnya, ular memagut kaki kuda itu. Saat itu, Pak Kole sedang menyiapkan rumput dan dedak untuk makan si Putih. Ketika mengetahuinya, Pak Kole segera mengusir dan membunuh ular berbisa itu. Namun, si Putih sudah terkapar. Nyawanya tak tertolong.
Raja tahu bahwa itu bukan kesalahan Pak Kole. Akan tetapi, menurut hokum kerajaan Pak Kole harus dihukum mati karena lalai.
Raja sangat sedih. Mencari pelatih sebaik Pak Kole bukan hal yang mudah. Juga, tidak pantas jika Pak Kole dihukum mati."
Raja berunding dengan para menteri agar pasal dalam kerajaan dibah. Akan tetapi, para menteri mengatakan bahwa hokum itu sudah berlaku ratusan tahun. Seorang pelatih kuda Raja memang harus waspada menjaga kudanya.
Raja sangat sedih. Namun ia mendapat akal. Ia ingin para menteri melihat betapa bijaknya Pak Kole.
“Baik, besok kita adili Pak Kole. Tetapi, biarlah Pak Kole memilih cara kematian yang ia inginkan! Kita tidak perlu menyediakan tiang gantungan! Siapa tahu, ia punya ide lain!” usul Raja.
Para menteri setuju.
Keesokan harinya, Pak Kole diadili. Ia tampak tenang. Ia menyatakan penyesalan karena lalai menjaga si Putih.
Lalu, Raja bertanya. “Pak Kole, jawab pertanyaan ini dengan jujur. Kematian yang bagaimana yang Bapak inginkan?”
Pak Kole menjawab, “Kematian sesuai waktu yang dikehendaki Tuhan, bukan yang diputuskan manusia. Tuhan, berkuasa atas hidup mati seseorang. Yang muda belum tentu mati belakangan, yang tua belum tentu mati duluan!”
Para menteri terdiam. Mereka jadi sadar, kalau Pak Kole sangat bijaksana. Ia tidak pantas dihukum mati. Mereka juga sadar, kalau Raja sangat saying pada Pak Kole.
Akhirnya, Pak Kole tidak jadi dihukum. Raja lalu membeli kuda baru. Kalo ini, Pak Kole melatih kuda baru itu agar menjadi kuda yang cerdas. Kuda yang bisa menghindar dari bahaya, walau tidak diperintah raja.
Cerita oleh: Widya Suwarna. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR