Karenanya, beliau dikenal dengan sebutan Pengebom Permen Berlin saat Perang Dunia II.
Saat itu, Gail Halvorsen berpikir bahwa pengiriman makanan dari udara itu tidak akan berlangsung lama. Sehingga ia harus merekam kegiatan itu sebelum dipulangkan ke Amerika Serikat.
Ketika merekam pesawat-pesawat bantuan yang terbang dan mendarat, Gail melihat ada banyak anak-anak yang melihatnya.
Gail pun menghampiri anak-anak itu dan mengobrol dengan mereka. Seketika, Gail ingat bahwa anak-anak suka sekali makan permen cokelat!
Gail menyadari bahwa anak-anak di wilayah Berlin sudah lama tidak makan cokelat karena cokelat sudah tidak lagi dijual di sana selama sekitar dua tahun.
Ketika itu, Gail hanya mengantungi dua bungkus permen karet mint. Ia pun membagi masing-masing permen karet menjadi dua bagian dan diberikannya pada anak-anak itu.
Karena jumlah anak-anaknya ada banyak, ada yang tidak kebagian, teman-teman.
Anak-anak yang tidak kebagian permen karet pun diberi temannya kertas pembungkus permen supaya bisa mencium aroma permen dari kertas pembungkus permen itu.
Terinspirasi dari Anak-Anak yang Saling Berbagi
Melihat anak-anak yang saling berbagi bungkus permen karet itu, Gail pun membuat rencana pada pembagian bahan makanan berikutnya.
Baca Juga: Pearl Harbor, Peristiwa Mengejutkan di Tengah Perang Dunia II
Cara Bersikap terhadap Barang yang Dipakai, Materi Kelas 4 SD Kurikulum Merdeka
Source | : | Great Big Story |
Penulis | : | Avisena Ashari |
Editor | : | Avisena Ashari |
KOMENTAR