Bobo.id - Susu adalah minuman yang mengandung kalsium dan bermanfaat bagi kesehatan tulang kita.
Sebelum berupa cairan yang siap diminum, produk susu terdiri dari beberapa jenis berdasarkan tekstur dan proses pembuatannya.
Ada jenis apa saja? Yuk, cari tahu!
Baca Juga: Mana yang Punya Lebih Banyak Nutrisi, Susu Hewani atau Susu Nabati?
1. Susu Bubuk
Susu bubuk merupakan produk susu yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia.
Susu ini dibuat dari susu segar yang telah diolah dalam proses pengeringan sehingga teksturnya berubah menjadi kering seperti tepung.
Susu tersebut diolah menggunakan suhu yang tinggi, yaitu 200 derajat celsius. Dengan suhu setinggi itu, sebagian nutrisi yang terkandung dalam susu segar pun menghilang.
Namun, agar susu bubuk tetap sehat untuk dikonsumsi maka dilakukan fortilisasi kembali.
Yaitu penambahan nutrisi ke dalam susu bubuk agar kandungan gizinya tidak berubah. Walaupun sudah dilakukan fortilisasi, nilai gizi alami dari susu itu sendiri sudah tidak ada.
2. Susu UHT
Apa itu susu UHT? UHT adalah singkatan dari Ultra High Temperature. Susu ini diolah dengan cara dipanaskan pada suhu 135-140 derajat Celsius dalam waktu 2-4 detik saja.
Karena suhunya yang tinggi, semua bakteri atau mikroorganisme pun mati. Oleh sebab itu, susu ini juga disebut dengan susu steril.
Baca Juga: Pernah Coba Golden Milk, Susu Emas dari India? Ternyata Punya Banyak Manfaat, lo!
Biasanya susu UHT dikemas dalam kotak yang bagian atasnya datar. Setelah dibuka, sebaiknya susu UHT ini segera dihabiskan.
Ini karena masa kadaluwarsa yang tertera di kemasan, hanya berlaku untuk kemasan susu yang belum dibuka.
Namun, jika seandainya tidak habis diminum, kamu bisa menyimpannya di lemari es dengan suhu minimal 4 derajat Celsius. Itu juga hanya bisa bertahan selama 2-3 hari saja.
3. Susu Pasteurisasi
Susu ini mungkin yang paling jarang diketahui, padahal paling baik untuk dikonsumsi. Susu pasteurisasi memiliki tekstur yang sama dengan susu UHT, yaitu berbentuk cair.
Namun, susu pasteurisasi dipanaskan dengan suhu yang lebih rendah, 72 derajat Celsius selama 15 detik.
Karena suhu pengolahannya tidak terlalu tinggi, maka kandungan bakteri baik dan vitaminnya masih terjaga.
Baca Juga: Benarkah Menaruh Katak dalam Susu Bisa Mencegah Susu jadi Basi? #AkuBacaAkuTahu
Susu pasteurisasi biasanya dikemas dalam kotak karton yang bagian atasnya berbentuk segitiga seperti atap rumah.
Susu jenis ini hanya bisa bertahan selama 1-2 minggu saja. Itu juga harus disimpan di lemari es dan begitu dibuka harus segera dihabiskan.
(Penulis: Willa Widiana)
#GridNetworkJuara
Lihat juga video ini, yuk!
Penulis | : | Iveta Rahmalia |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR