Bobo.id - Hai teman-teman, pasti sudah tidak sabar menunggu cerpen anak hari ini, ya?
Cerpen anak hari ini berjudul Ketika Janji Batal Terus.
Yuk, langsung saja kita baca cerpen anak hari ini!
--------------------------------------------------------------------
Baca Juga: Cerpen Anak: Belajar dari Kesalahan
“Ini benar-benar mencurigakan!” piker Kezia. Ia datang ke sekolah dan mendapati dua sahabantnya, Marni dan Amelia, sedang asyik bercakap dengan Iin. Dan, ini sudah terjadi tiga hari berturut-turut.
“Kita, kan, tiga sekawan. Keapa, sih, si Lin selalu ngobrol dengan kalian?” Tanya Kezia ingin tahu.
“Yaaah, dia juga datang ke sekolah pagi-pagi, sama seperti aku dan Amelia. Jadi, ya, kami bergabung saja!” jawab Marni. “Kamu, kan, selalu datang siang, menjelang bel berbunyi!”
Baca Juga: Cerpen Anak: Ulah Pak Rustam
“Iya, aku selalu bangun kesiangan, jadi sampai di sekolah juga siang!” kata Kezia.
“Datanglah lebih pagi. Supaya kita bisa ngobrol sebelum sekolah mulai!” saran Amelia.
Kezia berusaha datang lebih pagi, tetapi ternyata susah. Suatu hari, Marni dan Amalia mengajak Kezia belajar bersama di rumah Amelia, tetapi Kezia tidak bisa datang.
“Maaf, ya, supir tidak bisa mengantarku!” begitu alasan Kezia. Lain harinya, kedua sahabatnya mengajak menengok Surti yang sakit tipus. Mereka janji jam lima berkumpul di rumah Marni karena letak rumah sakit dekat dengan rumah Marni. Jam empat sore, Kezia membatalkan janji itu karena mau berenang dengan sepupunya. Kejadian membatalkan janji terus berulang.
Baca Juga: Squirt dan Crush, Penyu Berkepala Dua yang Ditemukan di Amerika Serikat
Suatu hari, Kezia mengajak Marni dan Amelia untuk makan es krim di toko yang baru buka.
“Es krimnya ada macam-macam, lo. Dan, ada bonus selama seminggu ini. Beli satu, dapat satu gratis. Jadi, kita beli dua saja dan kita dapat empat cup!” kata Kezia. Ia sudah membayangkan lezatnya es krim cokelat. Marni dan Amelia saling bertukar pandang.
“Maaf, ya, Kezia, aku tidak bisa!” Marni menolak. “Kali lain saja, ya!”
“Iya, soalnya aku sudah janji. Tidak enak membatalkan janji, bukan?” kata Amelia.
Kezia terdiam. Ia ingat, dirinya yang suka membatalkan janji.
Baca Juga: Wah, Kendaraan TNI Ada di Otobursa 2019! Pernah Lihat?
“Kalau perginya nanti, es krimnya sudah tidak diskon. Sudahlah, aku akan pergi dengan adikku saja!” kata Kezia kurang senang.
Sore itu, Kezia dan adiknya pergi ke toko es krim. Marni dan Amelia bersama iin berkata, ”Di sebelah toko buku ada toko es krim baru buka. Yuk, kita coba! Tadi kulihat spanduknya, beli satu dapat satu gratis!”
“Oooh, itu rupanya toko es krim yang dikatakan Kezia tadi pagi!” kata Marni.
“Tetapi, kalau bertemu Kezia, tidak enak. Tadi dia mengajak ke toko es krim, kita tidak mau. Sekarang kita malah pergi ke sana!” kata Amelia.
Baca Juga: Terlihat Mirip, Ini Bedanya Mentega dan Margarin, Lebih Sehat Mana?
“Aaah, jangan dipikirkan! Dia, kan, tukang membatalkan janji. Aku tidak yakin dia ada di toko es krim!” kata Marni lagi.
Marni, Amelia, dan Iin masuk ke toko es krim. Baru saja masuk, mereka sangat terkejut. Di meja sebelah kiri, ada Kezia dan adiknya, Erlin.
“Hai, es krimnya enak, ya?” kami dari toko buku ci sebelah. Sebenarnya Marni dan Amelia tidak berniat ke sini. Tetapi, aku yang mengajak mereka!” Iin mengambil inisiatif untuk menjelaskan kepada Kezia.
Baca Juga: Sering Dibuang, 5 Kulit Buah dan Umbi Ini Rupanya Bermanfaat, lo!
“Oooh, kalian ke toko buku? Kok, tidak mengajakku?” Tanya Kezia dengan nada jengkel dan kecewa.
“Maaf, Kezia. Kamu sering membatalkan janji. Jadi aku malas berjanji denganmu!” jawab Marni.
“Kali lain, kami akan mengajakmu. Tetapi, buang dulu kebiasaan burukmu yang suka membatalkan janji!” kata Amelia tegas.
“Yuk, kita pesan es krimnya!” ajak Iin. Marni dan Aelia berpamit pada Kezia.
Baca Juga: Sering Dilakukan Banyak Orang, Ternyata Hal Ini Membuat Kita Sering Lupa
Tiba-tiba Kezia merasa es krimnya yang dimakannya berkurang kelezatannya. Ternyata kebiasaan membatalkan janji dengan sahabat, bisa membuat kehilangan sahabat. Tampaknya Marni dan Amelia sudah membentuk persahabatan baru dengan Iin. Iin bisa datang ke sekolah pagi-pagi. Mereka bisa pergi bersama tanpa khawatir janji batal melulu.
“Kalau masih mau berteman dengan Amelia dan Marni, aku harus membuang kebiasaan burukku!” pikir Kezia. Dan, itu membuatnya sedkit lega.
Cerita oleh: Widya Suwarna. Ilustrasi: Dok. Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
Penulis | : | Sarah Nafisah |
Editor | : | Iveta Rahmalia |
KOMENTAR